Lihat ke Halaman Asli

Apa Itu Ego?

Diperbarui: 28 Januari 2024   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kali Ketika kita mendengar kalimat ego identik dengan sikap seseorang yang lebih  mementingkan dirinya sendiri di bandingkan orang lain dan cenderung keras kepala dalam menggapai suatu tujuan. Untuk memahami apa itu ego sendiri sebenarnya sangat sederhana. Namun, kadang orang terjebak pada satu perspektif bahwa Ketika seseorang memiliki ego itu adalah  hal yang negatif. Padahal tidak selalu begitu.

Menurut teori psikoanalisis sigmun freud, bahwa struktur psikis manusia terdiri dari; Id, Ego, dan Superegos. Sedangkan Id adalah insting dasar dan keinginin yang tak terkendali  yang kemudian akan memunculkan ego (dorongan). Ego adalah realitas dan penyeimbang antara Id dan Superego (menjembatani tuntutan Id). Dan, Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang memakai prisip idealistic sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realitas dari Ego.

Mungkin dari paparan teori psikoanalisis tersebut masih sulit untuk kita pahami mengenai struktur psikis manusia. Bukan karena teorinya yang rumit, namun kita sadar bahwa struktur psikis itu bukan hal nyata atau artifisial sehingga sulit untuk diamati dan dipahami secara keseluruhan dan detail. Terlebih setiap orang memiliki karakter Id, Ego, dan Superego yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya.

Ego akan berperan maksimal untuk kemajuan hidup kita dalam mengendalikannya kearah yang bisa saja dikatakan positif. Apabila seseorang tidak memiliki kemampuan  dalam memainkan egonya sendiri, maka akan sulit untuk bisa ketahap kebagiaan dan kesuksesan. Mengapa demikian?  Sebab seseorang dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan itu juga bagian dari  pengaruh ego itu sendiri. Ketika kita tangguh dan bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu hal, tidak ada yang tidak mungkin.

Dengan adanya ego pada diri kita itu akan menjadi sumber energi yang kuat untuk diri kita sendiri agar bisa terus melangkah kedepannya.  Dengan semua keyakinan yang dapat kita pegang teguh mengenai prinsip, aspek kepribadian, bakat, hingga keteranmpilan kita, itulah yang turut membangun ego. Pada akhirnya, ego membantu kita membentuk citra diri sendri. Citra diri dibentuk Ketika kita memiliki gagasan tentang suatu aspek diri yang kita setujui.

Perlu juga untuk kita dapat mempercai apa yang kita pikirkan, apalagi jika itu positif. Lambat laun hal tersebut akan mencerminkan gagasan dalam segala tindak-tanduk sehari-sehari kita. Sebab, cepat atau lambat, masa muda dengan segala kelebihannya yang sedang kita nikmati ini akan menghilang dan berganti dengan masa tua, dengan segala keterbatasannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline