Lihat ke Halaman Asli

Tari Lenggang Cisadane, Ikon Baru Kota Tangerang

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di jaman sekarang ini, budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia atau yang dapat disebut budaya populer kini kian tidak dapat tertampung lagi, bahkan ada beberapa budaya yang sudah menyatu dengan budaya lokal. Ditengah maraknya budaya luar berkembang dengan pesat, terdapat sebuah kota yang terbilang maju menciptakan tarian lokal. Kota Tangerang baru saja menciptakan Tarian, dan tarian tersebut dinamakan tarian lenggang cisadane

Memang tarian ini dapat dikatakan terbilang baru, pasalnya baru pada 2011 yang lalu diciptakan dan juga diresmikan oleh Dinas Pemuda Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tangerang sebagaitari Tradisional kota Industri ini. Tarian ini sendiri adalah hasil alkuturasi dari budaya-budaya yang ada di kota Tangerang itu sendiri seperti budaya betawi, sunda, cina dan arab. Tak heran jika tarian ini gerakannya menyerupai tari jali-jalidan jaipong. Dapat dikatakan tarian ini kaya akan unsur budayanya. Tarian yang juga dibuat untuk menyambut tamu dari luar kota Tangerang ini juga memiliki unsur keceriaan yang ditampilkan serta kesopanan dalam menyambut tamu.tarian lenggang cisadane ini pun adalah tarian satu-satunya yang dimiliki oleh kota Tangerang.

Tarian ini dibawakan oleh 13 penari, yang melambangkan 13 kecamatan yang terdapat di kota Tangerang itu sendiri. Selain itu alat musik pengiring tarian ini ada berbagai jenis, seperti satu set gamelan salendro, gambang kromong, dan satu set marawis. Selain itu disisipkannya nama sungai cisadane di tarian tersebut, karena memang sungai ini sudah menjadi ikon kota Tangerang dan kini sudah mulai sering di pentaskan di acara-acara penting di Kota Tangerang sendiri.

Untuk meningkatkan nama serta eksistensi tarian ini perlu banyak hal yang dilakukan, salah satunya menggunakan media massa untuk mempublikasikannya. Karena peran media itu sendiri salah satunya adalah memberikan informasi atau pesan secara massal.Agar tarian yang telah diciptakan ditengah maraknya budaya populer yang meraja-rela ini tidak begitu saja sia-sia dan lebih dikenal oleh seluruh warga kota Tangerang, bahkan dapat dikenal di kancah nasional maupun internasional. Serta peran pemerintah kota Tangerang pun harus maksimaluntuk terus meningkatkan nama tarian ini. Karena pada dasarnya tarian ini dapat menjadi ikon kota Tangerang itu sendiri.

Masuknya budaya-budaya luar, tidak membuat kita lupa akan budaya lokal. Menciptakan, melestarikan serta mengembangkan budaya lokal adalah tugas kita semua sebagai warga negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline