Lihat ke Halaman Asli

Bunda

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1337844330438236302

Sepanjang jalan dalam kehidupanku,telah kurasakan, manis dan pahitnya kehidupan.Asam garamnya kehidupan sudah menjadi bagianku.Sampai akhir hayat di kandung badan

Sekarang kulalui lebih dari separuh dari kehidupanku,timbul bebagai pertanyaan dalam benakku.Apa yang telah ku perbuat untuk orang tua-ku?Apa yang telah ku berikan untuk orang-orang yang menyayangiku?

Kata orang, syurga berada di telapak kaki ibu

Bunda .... maafkanlah aku, anakmu yang tidak dapat mengerti engkau.Tetapi bunda,,,asal kau tahu, aku sangat menyayangimu dengan caraku sendiri, yang mungkin tidak kau mengerti

Sesak terkadang menghimpit dadaku,saat kerinduanku akan keakraban yang dulu kau berikan kepada kami,… anak-anakmu yang terkadang menjengkelkanmu.Dengan kenakalan-kenakalan yang kami lakukan.Berjuta kasih yang bunda berikan kepada kami,Yang tak akan terhapus dimakan waktu

Kini,sudah nampak garis-garis kerutan di wajahmu.Mengikuti perjalanan sang waktu,dimana tak seorangpun manusia dapat menghentikannya,begitupun engkau bunda .....

Namamu selalu ku sebut dalam setiap doaku.Semoga engkau diberikan umur panjang,Diberikan kesehatan yang baik,agar aku dapat berbuat lebih banyak lagi untuk membahagiakanmu di dalam sisa hidupmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline