Lihat ke Halaman Asli

Dhiaz Ghalby

MAHASISWA

Pembulian: Ancaman Nyata bagi Generasi Muda

Diperbarui: 26 November 2024   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Stop Bulliying (Sumber: disdik.purwakartakab.go.id) 

Pembulian, atau yang sering dikenal dengan istilah bullying, telah menjadi salah satu masalah sosial yang memprihatinkan di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Tindakan ini meliputi perilaku intimidasi, penghinaan, atau bahkan kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan dengan tujuan untuk merendahkan atau menyakiti seseorang.

Pembulian dapat terjadi di berbagai lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, bahkan di dunia maya atau cyberbullying. Di sekolah, pembulian sering kali muncul dalam bentuk ejekan, pengucilan, atau tindakan kekerasan fisik yang dilakukan secara berulang-ulang. Sementara itu, cyberbullying menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan komentar negatif, ancaman, atau informasi palsu yang merugikan korban.

Dampak dari pembulian sangatlah serius. Korban sering kali mengalami gangguan psikologis seperti stres, depresi, hingga kehilangan rasa percaya diri. Dalam kasus yang ekstrem, pembulian bahkan dapat menyebabkan korban berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Tidak hanya itu, pelaku pembulian juga berisiko mengembangkan perilaku agresif yang dapat merugikan dirinya dan orang lain di masa depan.

Menurut data UNICEF, sekitar 40% anak-anak dan remaja di Indonesia pernah mengalami pembulian di lingkungan sekolah. Angka ini menunjukkan perlunya tindakan nyata untuk mencegah dan menangani masalah ini. Pendidikan karakter di sekolah, kampanye anti-pembulian, serta dukungan psikologis untuk korban merupakan langkah-langkah penting yang dapat diambil.

Orang tua juga memegang peran krusial dalam memberikan pengawasan dan mendidik anak untuk menghormati orang lain. Selain itu, kerjasama antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak.

Menghentikan pembulian bukan hanya tentang melindungi korban, tetapi juga membangun generasi yang lebih empatik, peduli, dan menghormati satu sama lain. Dengan langkah bersama, pembulian dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dan remaja dapat tumbuh dalam lingkungan yang positif dan bebas dari intimidasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline