Sadulur Papat Lima Pancer Sebagai Salah Satu Kearifan Lokal Indonesia
Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Nama : Dhian Trima Wisesa
NIM : 43221010032
Program Studi Akuntannsi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Dulu sebelum ada agama-agama luar masuk ke nusantara penduduk pulau jawa telah memiliki kepercayaan spiritual sendiri. Namun oleh sejarah modern, kepercayaan mereka kerap dianggap sebagai penganut animisme dan dinamisme belaka, bahkan ada juga yang menyebut bahwa mereka penganut kebatinan. Saat belum ada agama luar yang datang ke nusantara, filosofi sedulur papat limo pancer ini lahir dari tradisi masyarakat jawa kuno itu sendiri. Seiring dengan pergantian peradaban yang menguasai nusantara, filosofi sedulur papat limo pancer ini terus mengalami perkembangan.
Walaupun mengalami banyak perkembangan dan memiliki beragam penafsiran makna, namun pada intinya sedulur papat limo pancer adalah sebuah filosofi yang menceritakan tentang diri kita sendiri. Sedulur papat adalah bagian dalam diri kita sendiri bukan faktor eksternal atau dari luar. Sedulur papat adalah elemen atau energi dalam diri yang membentuk kepribadian dan diri kita saat ini. Sedulur papat juga tentu saja memiliki peranan dalam membantu manusia meningkatkan kesadaranya, sehingga manusia menjadi ingat (eling) terhadap jati dirinya.
Menurut kitab primbon jawa, sedulur papat lima pancer merupakan teman gaib yang selalu menemani manusia, mulai dari dalam kandungan hingga manusia lahir dan meninggal dunia. Sedulur papat limo pancer ini juga dipercaya ikut serta dalam kehidupan manusia dan melindugi manusia dari marabahaya. Masyarakat jawa mengenal istilah sedulur papat limo pancer sebagai gambaran ketika manusia lahir, maka lahir juga lah empat saudara manusia tersebut. Maksud dari sedulur papat limo pancer ini adalah empat saudara dan lima sebagai pusatnya.