Seseorang bisa merasakan satu tipe atau beberapa tipe secara bersamaan. Terdapat empat tipe rasa bersalah, diantaranya:
1. Natural guilt/Perasaan bersalah yang muncul spontan setelah melakukan kesalahan
Perasaan bersalah yang muncul, setelah seseorang melakukan kesalahan. Ketika membuat sebuah janji untuk bertemu, tiba-tiba tidak bisa datang tepat waktu, dan membuat temanmu menunggu.
Tipe seperti ini cenderung bertahan sementara, dan akan hilang seiring berjalannya waktu.
2. Chronic guilt/Perasaan bersalah yang timbul karena stress berkepanjangan
Perasaan bersalah ini muncul ketika stress terjadi berkepanjangan. Seorang teman yang merasa bersalah karena tidak bisa aktif dalam diskusi harian yang harus dilakukan, tetapi teman-temannya tetap bersikap baik padanya. Seorang guru bekerja terlalu keras dan mengalami kelelahan emosional sehingga hubungan dengan muridnya menjadi buruk.
3. Collective guilt/Perasaan bersalah sebagai seorang kelompok masyarakat
Perasaan bersalah ini muncul ketika suatu kelompok merasa bertanggung jawab atas kelompok yang lain, seperti suatu penduduk perkotaan yang merasa bersalah dengan adanya tunawisma yang berada di dalam perkotaan. Guru-guru yang merasa bersalah karena tidak bisa berbuat banyak pada anak-anak yang terabaikan atau ter-bully di suatu kelas.
Rasa bersalah tipe ini lebih sulit untuk diselesaikan karena masalah cukup kompleks dan melibatkan banyak pihak.
4. Survivor guilt/Perasaan bersalah sebagai seorang penyintas
Perasaan bersalah yang muncul setelah sebuah kecelakaan atau bencana besar terjadi. Merasa bersalah karena menjadi salah satunya orang yang selamat dari bencana besar.
Dengan meningkatkan pengetahuan tentang apa saja bentuk perasaan bersalah, seseorang akan lebih memperhatikan lebih lanjut bagaimana cara agar perasaan bersalah tersebut tidak terus menghantui.