Lihat ke Halaman Asli

Park Ha

Just try to be slow

Name Your Guilt: Akui, Bukannya Menghakimi

Diperbarui: 12 Agustus 2023   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: kompas.com

Mengatasi rasa bersalah dengan mengakui perasaan bersalah yang muncul

Kesalahan adalah hal normal bagi manusia yang terus berkembang. Sayangnya, kesalahan yang timbul dapat memicu rasa bersalah dan dapat mengganggu emosional dan fisik. Rasa bersalah yang terus muncul berulang kali di dalam ingatan, ketika mengetahui telah menyakiti perasaan orang lain.

Jika kamu tidak bisa merasa bahwa kamu tidak bisa menyelesaikan kesalahan yang kamu buat, maka perasaan bersalah itu akan memburuk. Dan ketika itu memburuk, dapat menghambat pertumbuhan kualitas hidup seseorang. 

Ada banyak cara positif yang tidak banyak diketahui. Dan cara yang mungkin kurang pas lebih banyak diadopsi untuk digunakan, yaitu dengan mengabaikan rasa bersalah. Mengabaikan rasa bersalah mungkin bukan cara terbaik untuk dilakukan. Berpikir bahwa rasa bersalah itu akan terabaikan begitu seiring waktu berjalan.

Seperti emosi lainnya, rasa bersalah yang tidak diselesaikan dapat bertahan dan menjadi lebih buruk kian hari. Berikut salah satu cara yang bisa diadopsi: 

1. Luangkan waktu untuk memproses perasaan bersalah itu.

2. Name your guilt 
- Katakan pada dirimu atau tulislah dalam sebuah diary
"Aku merasa bersalah karena telah berteriak kepada temanku"

"Aku merasa bersalah karena telah marah tanpa berpikir dengan kepala jernih dulu"

"Aku merasa bersalah karena berbicara seenaknya saja pada temanku"

Begitu pula perasaan menyesal, sedih, marah, ataupun frustrasi.

Menuliskan atau mengatakannya secara lantang membantumu mengurangi perasaan negatif tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline