Untuk mempersiapkan masa depan yang nyaman dan sejahtera menabung saja tidak cukup. Kenapa? Karena faktanya nilai uang yang kita tabung akan terus menurun akibat tergerus inflasi. Bahkan jika uang yang kita tabung tidak pernah kita sentuh selama bertahun-tahun. Apa yang bisa kita beli dengan sejumlah uang pada saat ini, belum tentu bisa kita peroleh di masa depan dalam jumlah yang sama. Boleh jadi yang kita dapatkan lebih sedikit atau malah kita tidak mendapatkan apa-apa sama sekali. Oleh karena itu, perlu perhitungan yang matang dalam mengelola keuangan serta penghasilan kita saat ini agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.
Salah satu jenis investasi yang makin ngehits dibicarakan akhir-akhir ini adalah reksa dana. Jenis investasi yang ternyata tidak semenakutkan dan seribet yang saya kira setelah beberapa tahun ini saya pelajari. Apalagi saya juga memperoleh banyak informasi penting dari acara Kompasiana Nangkring bersama BNP Paribas Investment Partners pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017 yang lalu yang berlokasi di Restaurant Bebek Bengil, Jl. H. Agus Salim No. 132, Menteng, Jakarta Pusat.
Acara dengan tema Mitos atau Fakta? Investasi itu Enggak Ribet, Murah, Aman diawali dengan pemutaran video KHSB -- Kuliah Hak Segala Bangsa tentang Aset, Liabilitas dan Investasi oleh Rangga Almahendra - Dosen UGM, Penulis dan Produser "99 Cahaya di langit Eropa" yang juga adalah seorang Vlogger.
Menurut Rangga dalam video yang ditampilkan secara impresif ini, kebanyakan orang memilki persepsi yang salah dalam memaknai perbedaan antara Aset dan Liabilitas sehingga membeli barang dengan tujuan untuk menambah Aset tapi malah merugi karena ternyata barang tersebut masuk dalam kategori Liabilitas. Tapi apakah Aset itu? Aset adalah segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pemasukan yang mampu menambah kekayaan. Sedangkan Liabilitas adalah segala sesuatu yang menjadi sumber pengeluaran yang akan dapat mengurangi kekayaan kita.
Contoh yang real adalah kepemilikan rumah. Jika rumah yang kita miliki kita sewakan dan kita memperoleh pemasukan, maka rumah tersebut masuk dalam kategori Aset. Tetapi jika rumah yang kita miliki tidak menghasilkan sesuatu yang produktif alih-alih mengharuskan kita membayar biaya perbaikan, cicilan KPR, pajak dan lain-lain, maka rumah ini masuk dalam kategori Liabilitas. Rumit kan? Padahal rumah yang dimaksud secara kasat mata ya itu-itu saja. Hm..
Contoh real lain yang berkenaan dengan Liabilitas adalah kepemilikan kendaraan, smartphone dan barang-barang mewah lainnya. Selama barang-barang tersebut tidak menghasilkan uang maka barang-barang tersebut termasuk dalam Liabilitas alias kewajiban yang akan menjadi beban dan mengurangi penghasilan kita.
Kelihatannya sih keren punya barang-barang bermerk ya, apalagi kalau limited edition dan orang lain ga punya. Tapi kalau membebani, harus bayar cicilan sana sini dan berakhir dengan bokek? Kayaknya engga banget deh..
Jadi, bagaimana caranya agar kita bisa menambah Aset? Menurut Rangga adalah dengan berinvestasi.
Investasi sendiri terbagi 3 jenis :
1. Investasi langsung seperti membeli tanah, membangun pabrik dan membeli mesin-mesin produksi
2. Investasi tidak langsung : pembelian saham dan obligasi, tabungan, deposito dan transaksi mata uang asing serta
3. Investasi inventori yaitu membeli barang dengan harapan nilainya akan naik di kemuadian hari seperti emas, lukisan, barang antik dan logam mulia