Pofil Pelajar Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa Yang Berintegritas
Pelajar Pancasila adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sosok pelajar yang tidak hanya cerdas secara akademik saja tetapi juga yang memliki karakater yang kuat dan berintegritas terhadap nilai-nilai Pancasila. Program profil pelajar Pancasila ini diterapkan mulai pada sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Pembentukan profil pelajar Pancasila menjadi sangat penting untuk mendukung terciptanya generasi yang mampu menghadapi tantangan global pada masa sekarang ini.
Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung lima sila yang menjadi pedoman dan etika bagi masyarakat. Pancasila merupakan dasar kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara. Dalam hal ini diharapkan nilai-nilai Pancasila ini dapat diterapkan oleh masing-masing pelajar. Berikut adalah penjelasan masing-masing sila dan relevansinya dalam membentuk karakter pelajar di Indonesia.
1.Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada sila pertama ini mengajarkan pelajar untuk menghormati keberagaman agama dan kepercayaan orang lain. Serta menjunjung tinggi nilai spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menghormati perbedaan keyakinan, kita dapat hidup berdampingan dengan damai, tanpa adanya rasa saling menilai agamanya lah yang paling baik.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pada sila kedua ini mendorong pelajar untuk memiliki empati, toleransi, dan menghargai hak asasi manusia, sehingga tercipta lingkungan belajar yang harmonis. Sila ini mengandung kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Pada sila ketiga ini menanamkan rasa cinta kepada tanah air, lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi dan kepentingan golongan, dan menghargai perbedaan sesama warga negara Indonesi. Pentingnya persatuan dalam keberagaman, sehingga pelajar dapat menjadi bagian dalam menjaga keutuhan bangsa.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan