Lihat ke Halaman Asli

Kunjungan Paus ke Indonesia dan Pesan Paus Fransiskus

Diperbarui: 4 September 2024   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Benar News.com

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024 dipandang sebagai simbol penghargaan terhadap pluralisme dan toleransi yang merupakan ciri khas Negara Indonesia. Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Salah satu agenda utama dari kunjungan ini adalah misa akbar yang akan diadakan di Gelora Bung Karno.

 Apostolik dan Diplomatik

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan momen sejarah yang signifikan, menandai perpaduan antara diplomasi dan keagamaan. Sebagai Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan. Kunjungan ini sering dianggap sebagai simbol hubungan diplomatik dan persahabatan antara kedua negara.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan telah terjalin sejak 1950, dengan Vatikan menjadi salah satu dari sepuluh negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Secara politik, Takhta Suci Vatikan, yang memiliki hubungan diplomatik dengan lebih dari 180 negara termasuk Indonesia, memiliki kepedulian yang mendalam terhadap perdamaian dunia.

Selain itu, hampir sepertiga responden melihat kunjungan Paus Fransiskus sebagai simbol persahabatan dan dialog antarumat beragama di Indonesia. Kunjungan ini juga dianggap sebagai penghormatan terhadap kemampuan Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman agama, suku, ras, budaya, dan lainnya, sebagaimana diungkapkan oleh sekitar 27,6 persen responden. Kekaguman terhadap keberagaman dan persatuan itulah yang menarik perhatian Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia.

Kerukunan antar Agama

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga dikenal dengan keberagaman lintas agama yang hidup berdampingan, termasuk Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan lainnya. Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia membawa pesan perdamaian yang sangat mendalam, yang tidak hanya ditujukan kepada umat Katolik, tetapi juga kepada seluruh rakyat Indonesia.

Pesan perdamaian dalam keragaman sangat dihargai di Indonesia, selaras dengan semangat gotong royong dan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" atau "berbeda-beda tetapi tetap satu". Makna semboyan ini sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat dialog antaragama dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hidup rukun dalam perbedaan. Paus Fransiskus, yang dikenal mendukung dialog lintas agama dan kerjasama untuk kedamaian global, diharapkan dapat menginspirasi upaya lebih lanjut dalam menjaga harmoni di Indonesia serta mempengaruhi komunitas internasional.

Indonesia, dengan sejarah panjang keberagaman agama, adalah contoh nyata bahwa perdamaian bisa dicapai di masyarakat yang plural. Namun, tantangan seperti ekstremisme dan intoleransi tetap ada. Oleh karena itu, kunjungan Paus Fransiskus diharapkan dapat mendorong pemerintah dan masyarakat untuk terus memperjuangkan toleransi dan menolak kekerasan atas nama agama.

Dukungan Terhadap Palestina dan Perdamaian Dunia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline