Lihat ke Halaman Asli

danang kristianto

seorang biasa yang hobi membaca dan menulis.

Sebentuk "Prosa" untuk Tuhan

Diperbarui: 24 Mei 2021   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Diapakan jiwa ketika hatimu berkata-kata.

Ada aksara yang tak terekam jelas di balik senyum sinis pemandu malam.

Rima suara parau dari pilunya batin karena lelah.

Ada penantian jerih dari jiwa yang selalu ingin meronta.

Dimana kamu,

Tanya Tuhan manakala subuh dikumandangkan muadzin.

Malu, kapan tubuh ini tunduk dari permintaan.

Malu, kapan Tuhan berhenti menyeru...

Tak pernah, bahkan lalaimu tetap terampuni bila peluhmu menghanyutkanmu dalam kewajiban jiwa untuk terus berupaya bertarung hidup.

Katakan pada hati yang beresonansi selalu untuk bersuara.

Bersua lah walau kehendak tak ingin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline