Terjaga, terdampingi, terbiasa memandang lenggak lenggok semampai dahan - dahan rindang.
Terbalut rasa amarah yang sempat ada.
Ku benamkan raga menyelam bersama aliran nafas.
Membilas keringat sehabis berjibaku bersama mimpi, angan, dan cita - cita.
Hasil dendam akan sebuah ambisi memupuk cinta.
Sebab sedari dini ku lelah melihat pertikaian, selalu tak pernah damai.
Mudah lisan mengucap, namun tampak kini damai bagai sebuah hiasan ilustrasinya para seniman.
Rindu rindang daun - daun basah saling berpaduan.
Rindu kemesraan, dimana dirimu tak akan lagi pernah bertanya tentang asal.
Sejatinya cinta, sabda semesta yang hadir dalam intuisi jiwa - jiwa penuh kasih.
-Tangerang, 5 Desember 2019-