Lihat ke Halaman Asli

danang kristianto

seorang biasa yang hobi membaca dan menulis.

Puisi | Intuisi Cinta Semesta

Diperbarui: 5 Desember 2019   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi

Terjaga, terdampingi, terbiasa memandang lenggak lenggok semampai dahan - dahan rindang.

Terbalut rasa amarah yang sempat ada.

Ku benamkan raga menyelam bersama aliran nafas.

Membilas keringat sehabis berjibaku bersama mimpi, angan, dan cita - cita.

Hasil dendam akan sebuah ambisi memupuk cinta.

Sebab sedari dini ku lelah melihat pertikaian, selalu tak pernah damai.

Mudah lisan mengucap, namun tampak kini damai bagai sebuah hiasan ilustrasinya para seniman.

Rindu rindang daun - daun basah saling berpaduan.

Rindu kemesraan, dimana dirimu tak akan lagi pernah bertanya tentang asal.

Sejatinya cinta, sabda semesta yang hadir dalam intuisi jiwa - jiwa penuh kasih.

-Tangerang, 5 Desember 2019-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline