Pagi itu cuaca begitu cerah perlahan -- lahan cahaya matahari menyapa dari balik jendela kamar di penginapan di Kota Sungai penuh, saya masih engan terbangun cuaca yang dingin secara tidak langsung mengiring pemikiran saya untuk kembali menarik selimut dan menyambung mimpi, tapi hari itu saya harus ke Danau kerinci berdasarkan info dari teman photographer Kerinci yang saya DM melalui Instagram menginfokan hari ini ada pertunjukan seni Tari ngagah Harimau pada pukul 02:00 WIB. Dan saya harus bergegas karena saya lihat jam di handphone sudah menunjukan jam 08:15 WIB sementara waktu tempuh dari sungai penuh ke danau bisa mencapai 1 jam dan saya harus mandi dan sarapan secepat mungkin.
Setelah mandi dan mengecek peralatan photo takut nanti ada yang ketingalan kan lucu sampai di lokasi baterai atau memori kamera tinggal, setelah menghidupkan kendaraan saya memulai perjalanan untuk sarapan saya memilih sarapan di tempat sarapan yang saya temui di jalan, sampai di lokasi saya sedikit kecewa karena pertujukan di undur 2 jam kedepan tapi saya harus menyaksikan pergelaran ini karena belum pernah menyaksikan secara langsung dan tujuan utama saya kedanau Kerinci memang ingin mengabadikan momen seni tari ngagah harimau,
Setelah saya makan siang tanda -- tanda pertunjukan mulai ada titik terang beberapa panitia sudah mulai menyiapkan sound system di pangung dan pengunjung mulai ramai.
Tari ngagah Harimau adalah tari tradisional yang berasal dari Pulau tengah Kerinci, ngagah dalam bahasa daerah Kerinci mengajak bermain, tarian ini bertujuan untuk mengajak roh nenek moyang yang mereka percaya berwujud harimau yang hidup di hutan belantara di sekitar desa agar tidak turun gunung menganggu masyarakat.
Dalam pagelaran tari ngagah harimau diawali dengan membakar asap kemenyan dan menyerahkan beberapa pusaka seperti keris, tombak dan lain -- lain. Tarian ini menjadi perunjukan yang selalu dinanti dalam pergelaran seni, tarian mistis dan terkesan sakral karena diiringi dengan nyanyian dan iringan musik tradisional asal Kerinci.
Dalam setiap pagelaran tari ngagah harimau penonton akan di kejutkan dengan aksi kesurupan (kemasukan roh ) baik para penari dan penonton, jika saat pertunjukan tari ngagah Harimau kita jangan terkejut jika tiba -- tiba sejumlah penonton berlarian ke atas pangung dan ikut menari dengan gerakan mencakar seperti harimau, uniknya lagi tidak semua penonton yang mengalami hal tersebut kecuali mereka yang merupakan garis keturunan Pulau tengah Kerinci yang juga memahami syair dari lagu yang dinyanyikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H