Oleh : Ivana Thalia (NIM:2016041004)
Di berbagai lini media massa informasi dan berita seputar politik Pilpres 2019 masih menjadi isu hangat dan headline. Masing -- masing calon presiden bersaing merebut predikat orang nomor satu di Republik Indonesia. Meski bagi masyarakat hal ini sudah lumrah, namun sudah seharusnya etika komunikasi harus selalu diperhatikan.
Pengertian Etika Komunikasi Dalam Politik
Berbicara mengenai etika komunikasi dalam politik menjelang pemilihan presiden 2019, masyarakat harus memahami bahwa ada aturan -- aturan dan tata nilai untuk menyampaikan atau berkomunikasi dalam hal politik.
Etika komunikasi merupakan upaya untuk menyadarkan publik agar tetap santun dalam mengungkapkan kebebasan berpendapat dalam hal politik. Meski banyak informasi dan berita yang harus disebarluaskan, tetapi tidak boleh menyimpang dari norma hukum dan menimbulkan keresahan masyarakat. Inilah yang disebut sebagai etika komunikasi politik, yaitu setiap pihak bisa menyampaikan pendapat secara efektif dan tidak menyakiti pihak lain.
Isi pesan komunikasi politik disampaikan oleh komunikator politik kepada khalayak politik. Tanpa adanya kontrol yang baik, media bisa saja menggiring opini publik ke dalam situasi -- situasi yang tidak kondusif dan tidak netral. Hal ini akan menimbulkan kekacauan, saling curiga, keresahan dan berimbas pada stabilitas keamanan nasional.
Tidak heran jika saat ini BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu), KPU ( Komisi Pemilihan Umum) bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk terus mengawasi pergerakan media dan netizen. Etika komunikasi dibutuhkan untuk mengendalikan dan mencegah adanya hujatan, ujaran kebencian, atau komentar negatif lainnya di bidang persoalan elite politik.
Bagaimana Penerapan Etika Komunikasi Ketika Terjadi Perbedaan Pendapat Politik?
Masalah politik umumnya menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Hal ini akan memicu tingkat emosi tinggi, pertaruhan martabat, prestige, hingga mengorbankan finansial bahkan terkadang juga nyawa.
Perbedaan pendapat atau pro -- kontra adalah hal yang lumrah. Bila terjadi demikian, dapat dilakukan diskusi dengan cara voting maupun walkout. Beberapa cara menghadapi perbedaan pendapat dalam berkomunikasi politik antara lain menghindari perdebatan dan menghadapi secara elegan.