Wahai Zat yang Maha membolak-balikkan hati, begitu rapuh diri ini. Hamba adalah lelaki yang masih saja bertanya pertanyaan tolol, "Kalau bukan dia, lalu siapa?"
Tak sedikitpun keraguan akan jodoh yang hanya ada di genggam-Mu wahai Maha Cinta, tapi jika aku tak mengambilnya, apakah ia akan kudapatkan? Begitu lemah ilmu hamba ini, selemah hati yang benar-benar tak mengetahui.
Dan untukmu, kekasihku. Perempuan yang dengannya aku mengimpikan menikmati keindahan surga. Ayolah, aku ingin bersanding denganmu, mengikat janji suci atas nama Rabbku. Percayalah kasih, lelaki goblok ini masih setia di sini. Bedoa dan menanti tanpa henti serta terus memperbaiki diri.
Tidakkah kau suka dengan aku yang masih saja menyebut namamu dalam sujudku? Meski kau tahu, kedekatan kita berawal dari yang tak semestinya. Lebih suka pada kelumrahan berkhalwat daripada keasingan dalam ta'aruf.
Sungguh aku ingin Allah melembutkan hatimu, menerangi jiwamu hingga kau memahami, bahwa karena sebab aku mencintaimu, maka aku menjauhimu, dan karenanya pula, aku tak ingin setan menjadi teman diantara kita berdua. Bukankah kita terikat janji dan ancaman dari Illahi Rabbi?
Aku hanya ingin cinta ini membuatku kita semakin cinta kepada Sang Maha Cinta. Tidakkah kau suka dan rela? Dan kembali doaku mengangkasa bersama muhasabah cinta, aku bertanya, "Adakah kau memperbaiki diri wahai jodohku?" Semoga saja.
Lalu, kepada Allah Azza Wa Jalla, jika dia bukan jodohku sebab tak kautemukan kami dalam keterasingan cintaMu, cukuplah gantikan ia dengan yang lebih baik. Dan berikan lelaki tolol ini keikhlasan atasnya. Aamiin
Yogya, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H