Konflik Laut China Selatan telah menjadi masalah internasional, karena berdampak pada beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Laut China Selatan sendiri merupakan kawasan maritim yang sangat strategis, kaya akan sumber daya alam seperti gas alam dan minyak, serta jalur perdagangan internasional yang sangat penting. Salah satu negara yang terlibat dalam konflik tersebut adalah Vietnam, yang memiliki klaim atas sebagian Laut China Selatan, termasuk Kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayah berdaulatnya berdasarkan sejarah dan klaim sejarah. Namun beberapa negara di kawasan itu, termasuk Vietnam, membantah klaim tersebut. Vietnam mengklaim sebagian Laut China Selatan sebagai wilayah berdaulat berdasarkan prinsip-prinsip hukum maritim internasional, khususnya Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) tahun 1982.
Vietnam dan China juga pernah terlibat konflik pada tahun 2011 ketika China melakukan pengeboran minyak di perairan yang dianggap wilayah kedaulatan Vietnam. Konflik tersebut berlangsung beberapa bulan dan menyebabkan ketegangan besar antar negara.
Konflik antara Vietnam dan China kembali berkobar pada tahun 2014 ketika China memperluas pembangunan pulau buatan di Kepulauan Spratly, yang dimiliki oleh Vietnam dan negara lain. Tindakan China tersebut dikritik oleh banyak negara, termasuk Amerika Serikat, yang mengirimkan kapal perang ke wilayah tersebut sebagai protes. Selain itu, China juga membangun pangkalan militer di Kepulauan Paracel yang diakui Vietnam sebagai wilayahnya.
Pada tahun 2020, sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok bertabrakan dengan kapal penjaga pantai Vietnam di perairan Vietnam. Insiden itu terjadi ketika kapal penjaga pantai Tiongkok memaksa kapal penjaga pantai Vietnam keluar dari wilayah yang dikuasai Tiongkok. Sebuah kapal penjaga pantai Vietnam kemudian ditabrak oleh kapal Tiongkok, menyebabkan kerusakan pada kapal Vietnam tersebut. Kejadian ini menunjukkan bahwa kehadiran kapal penjaga pantai China di perairan Vietnam masih menimbulkan ketegangan antara kedua negara.
Pada 2021, China meluncurkan enam kapal penjaga pantai di wilayah milik Vietnam. Orang Vietnam menganggap kapal-kapal itu sebagai penghinaan terhadap kedaulatan teritorial mereka. Vietnam menyatakan keberatan atas tindakan tersebut dan meminta China untuk menghentikan provokasi di wilayah tersebut.
Selain itu, pada April 2021, China melakukan latihan militer di perairan Laut China Selatan yang menuai keprihatinan dan kecaman dari negara-negara kawasan, termasuk Vietnam. Pemerintah Vietnam mengatakan latihan militer itu mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Pemerintah Vietnam telah mengambil beberapa langkah untuk menyelesaikan sengketa Laut China Selatan dengan China. Langkah yang diambil bertujuan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Vietnam serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Beberapa tindakan yang diambil oleh pemerintah Vietnam meliputi:
1. Penggunaan hukum maritim internasional
Pemerintah Vietnam mengklaim wilayah di Laut China Selatan berdasarkan prinsip-prinsip hukum maritim internasional, khususnya UNCLOS 1982. Vietnam menganggap klaim China atas sebagian Laut China Selatan ilegal karena melanggar UNCLOS. Pemerintah Vietnam telah memperjuangkan klaimnya melalui saluran diplomatik dan hukum internasional.
2. Perluasan kerjasama dengan negara-negara kawasan