Literasi merupakan hal yang fundamental di kalangan anak muda. Bagaimana tidak, saat ini, dunia dihadapkan dengan akses digital yang sangat pesat. Berbagai hal dapat kita dapatkan hanya dengan sekali klik. Sehingga, literasi menjadi landasan bagi kita dalam berkehidupan di dunia maya. Aktivitas sehari-hari dapat dengan mudah kita selesaikan berkat bantuan teknologi dan digitalisasi. Meskipun demikian, teknologi dan digitalisasi bagai dua sisi yang bersebelahan.
Dia dapat berampak positif, dapat juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat melalui berbagai sektor. Beberapa hal positif yang ditimbulkan dari teknologi dan digitalisasi, yaitu, kemudahan transaksi, kemudahan mendapatkan informasi, kemudahan berkomunikasi, dan masih banyak lagi. Masing-masing sektor memiliki platformnya tersendiri. Misalnya, sektor keuangan, memiliki platform aplikasi DANA yang sudah terverifikasi dan legalisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi. Mulai dari memindahkan saldo (transfer) antar rekening, membeli pulsa, hingga membayar tagihan listrik.
Terdapat juga platform Google yang dapat membantu kita dengan mudah menemukan informasi. Di bidang komunikasi, terdapat platform Whatsapp untuk mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi. Sejauh apapun jaraknya, dapat didekatkan dengan Whatsapp melalui fitur telepon atau video call. Selain itu, masih banyak lagi sektor lain yang terbantu berkat kehadiran dan perkembangan teknologi dan digitalisasi.
Selain dampak positif, terdapat juga dampak negatif yang dapat menimpa kita. Salah satunya adalah di bidang informasi, masyarakat dapat terpapar misinformasi dan disinformasi. Akibatnya juga tidak main-main. Contohnya, dapat terjadi perpecahan. Tak bisa kita pungkiri, banyak orang tidak bertanggungjawab yang membuat kericuhan atau mengadu domba melalui konten-konten yang diciptakannya.
Oleh karena itu, Gerakan Mengajar Desa DKI Jakarta berkolaborasi bersama ASEAN Digital Literacy Programme untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya literasi, khususnya literasi digital. ASEAN Digital Literacy Programme (ADLP), merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh ASEAN Foundation yang didukung oleh Google Org., Yayasan fatihunnur, dan Sakubi Teknologi Indonesia.
Dengan adanya literasi digital, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam terpapar teknologi dan digitalisasi. Sehingga, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi dan digitalisasi sebagaimana mestinya. Diisi oleh Dhea Sekar Arum, acara diadakan pada Jumat, 7 Oktober 2022 pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Topik dari acara ini adalah Melawan Misinformasi dan Disinformasi Serta Melindungi Diri dari Konten Berbahaya. Acara berlangsung cukup aktif dengan dihadiri oleh kurang lebih 30 peserta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H