Lihat ke Halaman Asli

49 Persen Warga Bikin KTP dengan Alasan Rusak

Diperbarui: 18 Maret 2019   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

METROPOLITAN -- Buruknya kualitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), digadang-gadang menjadi salah satu alasan tingginya warga Kota Bogor, membuat ulang KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor. Bahkan, pembuatan ulang ini didominasi dengan alasan KTP-el rusak.

Berdasarkan data Bidang Penyajian Informasi pada Disdukcapil Kota Bogor, C Ari Setianingsih, mengatakan, sejak Jumat (15/3) dari 3.918 pemohon pembuatan KTP, 49 persennya didominasi dengan alasan rusak. Sementara 35,4 persen kategori baru, 10,2 persen perubahan data dan 5,5 persen hilang.

"Kalau melihat dari datakami, kebanyakan masyarakat membuat ulang KTP yang rusak," kata Ari sapaan karibnya, kemarin.

Kendati demikian, ia mengaku tidak merasa kesulitan, lantaran adanya aplikasi pelayanan online di Disdukcapil Kota Bogor. Namun, kualitas KTP tentu perlu menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah hingga pusat. Lantaran, masa berlaku KTP diperuntukan untuk seumur hidup.

"Untung saja kami memiliki aplikasi e-Menanduk yang bisa diakses oleh setiap warga masyarakat. Jadi, baik kami maupun masyarakat, terbantu dengan adanya pelayanan," katanya.

Ari berharap, kualitas KTP bisa menjadi perhatian khusus, agar problem ini tidak semakin membesar dan menjadi kendala di kemudian hari.

"Ketika kualitas KTP sudah baik, tapi pemiliknya tidak menjaga dan merawatnya tentu hasilnya sama saja. Jadi, semua tentu harus ikut berperan, baik kualitas KTP dan pemilik KTP itu sendiri,"bebernya.

Salah satu warga Kedung Halang, RT 01/04, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanahsareal, Idar mengungkapkan, jika kualitas KTP seumur hidup yang dimilikinya beserta keluarga masih jauh dari harapan. Terkelupasnya rincian identitas pada plastik KTP hingga terpisahnya gambar dengan plat KTP, adalah sejumlah masalah yang dialami pria 25 tahun itu.

"Jadi antara plastik identitas yang nempel pada KTP itu sering terkelupas, bahkan saya pernah rekatkan dengan perekat, tapi tetap saja terkelupas lagi," akunya sambil menunjukan KTP nya.(ogi/c/yok)

Sumber: Metropolitan.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline