Lihat ke Halaman Asli

Dhea Riski Triani

Sociology Education

Pemanfaatan Media Online dalam Berdakwah

Diperbarui: 17 Juni 2021   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh : Dhea Riski Triani & Tiara Purnama Sari

Pada dasarnya kebutuhan manusia akan informasi sangat tinggi. Perkembangan informasi pada saat ini telah berubah dari media cetak kepada media online. Penggunaan media online sangat tinggi karena jangkauannya yang mudah dan efisien. Siapa pun yang dapat mengakses media online, ia diibaratkan sedang menggenggam dunia, karena informasi dari berbagai penjuru dunia mana pun bisa didapatkan dengan sangat mudah.


Dalam (Prihantoro. 2013) media online diartikan sebagai media yang berbasis telekomunikasi. Adapun keunggulan media online menurut (Suryawati. 2011: 46-47) antara lain:
•Informasi yang disajikan bersifat up to date : media online memiliki proses penyajian berita yang mudah dan sederhana, sehingga memungkinkan untuk melakukan upgrade (pembaharuan) suatu berita atau informasi setiap waktu.
•Informasi bersifat real time : media online dapat menyajikan berita atau informasi secara live (langsung) saat peristiwa sedang terjadi.
•Akses praktis : media online dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Akses yang mudah ditawarkan dengan syarat terdapat jaringan internet dari alat pengakses berita (komputer dan handphone/smartphone)
•Hyperlink System : system hyperlink yang terdapat pada media online merupakan sistem koneksi antara website dengan website. Sistem ini memungkinkan bagi pengakses suatu situs/website untuk mengakses situs/website lainnya. Sehingga informasi lain juga akan didapatkan pengakses.


Hadirnya media online dengan sejuta informasi di dalamnya mengharuskan manusia agar dapat selalu bijak menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik. Media online telah menyajikan segudang informasi sesuai kebutuhan manusia dari berbagai aspek, antara lain aspek pendidikan, budaya, sains, hukum, politik, hiburan, sosial, ekonomi, kesehatan, agama, dan lain sebagainya. Dalam tulisan ini bertujuan melihat pemanfaatan media online untuk kebutuhan dakwah Islam yang lebih luas. Pemanfaatan media online ini dapat menjadi ladang jihad di jalan Allah dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam dengan metode dakwah yang baik dan benar, baik itu berupa gambar, tulisan, lisan, sampai dalam bentuk video.  


Dikutip dari (Purwanto. 2016) bahwasanya dakwah memiliki artian mengajak atau menyeru. Orang yang berdakwah memiliki sebutan sebagai da’i, dan yang menerima ajaran dari da’i disebut mad'u, sedangkan materi dakwah disebut maddah. Sedangkan menurut M. Arifin yang dikutip dalam (Lestari, Ani. 2015) dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.


Dalam pelaksanaannya, dakwah menurut Jamaluddin Kafie yang dikutip dalam (Jafar, Iftitah. 2010) memiliki tujuan, yaitu:
•Tujuan hakiki yaitu mengajak manusia untuk mengenal Tuhannya dan mempercayai-Nya sekaligus mengikuti jalan petunjuk-Nya.
•Tujuan umum, yaitu menyeru manusia untuk mengindahkan dan memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya.
•Tujuan khusus, yaitu bagaimana membentuk suatu tatanan masyarakat Islam
Tetapi sebelum hendak memulai dakwah, para da’i tentunya perlu menggunakan metode yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan informasi. Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam Surah An-Nahl ayat 125 yang artinya “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” Dari ayat tersebut Allah memerintahkan agar umatnya selalu berdakwah dengan sebaik mungkin tanpa ada unsur kejahatan di dalamnya, serta menggunakan tutur kata yang baik pula dengan selalu menyikapi perbedaan secara santun.


Metode dalam berdakwah pada masa sekarang ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya kita bisa memanfaatkan media online dalam pengembangan metode dakwah. Adapun platform media yang dapat digunakan untuk berdakwah antara lain youtube, instagram, twitter, blogspot, website, dan lainnya. Macam-macam media online berbasis internet itu memudahkan para da’i untuk menyampaikan pesan agama yang lebih efektif dan efiesien. Tetapi di samping itu, diperlukan pula kreativitas para da'i terkait penggunaan dan pemanfaatan media online dalam menyampaikan maddah atau materi dakwahnya. Karena seperti yang kita ketahui pada zaman sekarang masyarakat lebih condong untuk mencari ilmu pengetahuan melalui jejaring media online dibanding media cetak.


Kelebihan media online yang difasilitasi oleh internet dapat digunakan sebagai alat penyampaian pesan secara cepat dan efektif, termasuk pesan-pesan dakwah yang hanya membutuhkan energi dan biaya sedikit. Selain itu kelebihan dari media online untuk media dakwah ini membebaskan orang untuk memilih materi dakwah sesuai kebutuhan dan kesukaan masing-masing melalui platform online yang tersedia.

Berbagai macam platform media online telah memanfaatkan sistem internet sebagai sarana untuk berdakwah, menyeru, dan mengajak umat Islam dalam hal meluruskan akhlak, mencegah kemungkaran dan membebaskan manusia dari kegelapan dan kebodohan duniawi, serta memohon keridhaan Allah SWT. Dalam metode penyampaiannya, diperlukan beberapa hal antara lain:
•Hati yang tulus lillahita’ala berniat untuk menyampaikan dengan penuh hikmah
•Menyadari bahwa segala perbuatan yang dilakukan akan menjadi teladan bagi orang yang mengikutinya
•Berniat memperbaiki dan membangun masyarakat yang lebih bermartabat
•Mampu untuk menegakkan kebenaran Islam, tanpa merendahkan atau bahkan menjatuhkan agama lain.
Di samping hal-hal yang disebutkan di atas, tentunya umat Islam harus lebih pandai mengedukasi diri sendiri tentang penggunaan media online secara bebas. Karena tidak semua informasi yang terdapat di dalamnya membawa pengaruh positif. Dan yang paling penting jangan mudah percaya dan terprovokasi akan informasi yang belum jelas dari mana sumbernya.

KESIMPULAN
Derasnya informasi yang beredar luas di media online memiliki keberagaman tersendiri seiring dengan berkembangnya perjalanan kekuatan media pada era digital. Segala kebutuhan informasi mulai dari politik, budaya, sosial, hiburan, sampai agama telah tersedia bebas. Media online dinilai sangat efisien dan dapat diakses serta dimanfaatkan oleh siapa pun, termasuk dalam pemanfaatan penyebaran dakwah oleh para da’i Islam. Dengan hadirnya kecanggihan media di zaman sekarang ini, para da’i sangat dimudahkan dalam memberikan materi dakwah yang memanfaatkan berbagai platform media online. Adapun sistem penyampainya bisa dalam bentuk visual, audio, maupun tulisan, dengan syarat menggunakan cara dan tutur kata yang berakhlak mulia agar tidak menyinggung dan dapat diterima oleh semua kalangan.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Bukhori. 2002. Shahih Bukhori. Beirut: Dar Ibnu Katsier.
Hasibuan, Ellysa Betharia. 2019. Online Citizen Journalism (Studi Kualitatif Tentang Penerapan Fungsi Gatekeeper pada Konten Berita di Grup Facebook Wajah Batam pada Bulan September - Oktober 2018). Skripsi thesis, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Lestari, Ani. 2015. Pemikiran KH. A. Wahab Hasbullah Tentang Dakwah Islamiyah. Skripsi. IAIN “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten
Prihantoro, E. 2013. Analisis Wacana Pemberitaan Selebritis Pada Media Online. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), 51-57. Diakses dari: Jurnal
Purwanto, Yedi. 2016. Kontribusi teknologi informasi dalam pengem-bangan dakwah di kalangan mahasiswa ITB. Bandung: The 1th UPI International Cenfrence on Islamic Education.
Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline