Lihat ke Halaman Asli

Dhea Putri Aryani

Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat di IPB University.

Pelaksanaan Program TOGAFTY di Desa Cupunagara oleh Mahasiswa KKNT-I IPB 2023

Diperbarui: 13 Juli 2023   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi dan Demostrasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Penanaman TOGA (sumber: dok.pribadi)

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB 2023 yang berlokasi di Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang telah melaksanakan kegiatan "Sosialisasi dan Demontrasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)" dengan tagline TOGAFTY: TOGA For Healthy (7/6). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan pekarangan rumah dan memberikan gambaran/contoh terkait pemanfaatan pekarangan rumah.

TOGA merupakan tanaman yang bisa ditanam atau dibudidayakan dipekarangan rumah yang memiliki banyak manfaat sebagai obat-obatan herbal tradisional. Dengan menanam sendiri di pekarangan rumah dapat memanfaatkan hasilnya terutama untuk mencegah penyakit dan juga meminimalisir keuangan untuk membeli obat-obatan kimia.

TOGAFTY ini diselenggarakan di Dusun Cibulao, Desa Cupunagara yang dihadiri oleh 17 anggota kader Posyandu Tomat 3. Sebagian besar anggota kader bermata pencaharian sebagai petani sehingga teknis penanaman sudah menjadi pengetahuan umum. Namun dengan adanya kegiatan ini anggota kader dapat lebih tahu cara penanaman dan perawatan tanaman yang lebih optimal sehingga dapat berkelanjutan untuk diteruskan kepada masyarakat.

Berdasarkan keterangan ketua kader, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani namun fokusnya pada tanaman hortikultura, teh, dan kopi. Dalam pemanfaatan pekarangan juga sebagian masyarakat menanam tanaman hortikultura seperti sayuran dan tanaman hias. Dengan hal tersebut, mahasiswa KKN mengambil peran agar masyarakat memiliki peluang dalam pengoptimalan pemanfaatan pekarangan dengan menanam TOGA sebagai peluang ekonomi, ekologi, dan kesehatan.

TOGA memiliki banyak jenis diantaranya jahe, jahe merah, kunyit, sereh, kencur, dan sebagainya. Hanya sedikit masyarakat yang mengetahui jenis TOGA yang dapat mereka manfaatkan terutama untuk kesehatan. Pengetahuan masyarakat terkait penggunaan jahe dan kunyit serta jenis TOGA lainnya hanya dimanfaatkan untuk bahan masakan saja. Fokus komoditi TOGA pada kegiatan ini yaitu jahe dan kunyit yang memiliki banyak manfaat. Harapannya dengan kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat untuk menanam TOGA karena memiliki banyak peluang bagi rumah tangga.

Proses Demonstrasi Penanaman TOGA (sumber: dok.pribadi)

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan sosialisasi pemanfaatan pekarangan melalui penanaman TOGA kepada ibu-ibu kader posyandu. Sosialisasi berjalan interaktif antara narasumber dengan peserta terutama pada sesi tanya jawab para peserta banyak bertanya terkait cara perawatan tanaman. Setelah itu, dilakukan demonstrasi pananaman TOGA mulai dari persiapan bahan, teknik, dan cara penanaman.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/274/2017, salah satu strategi pembangunan kesehatan diarahkan untuk mendorong masyarakat agar mampu memenuhi kebutuhan hidup sehatnya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui kemampuan asuhan mandiri yang salah satunya dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga dan akupresur. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat melakukan penanaman TOGA secara mandiri dan berkelanjutan serta memperoleh pengetahuan mengenai pemanfaatan pekarangan rumah.

Kegiatan TOGAFTY berjalan dengan baik dan ibu-ibu kader posyandu sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan ini. Ketua kader di akhir kegiatan menyampaikan bahwa dari kegiatan ini memberikan pembelajaran yang baik kepada ibu-ibu terkait dengan perawatan tanaman dan harapannya dapat bermanfaat untuk kedepannya.

Referensi:

[KEPMENKES] Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/274/2017 tentang Panitia Penilaian Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Akupresur Tingkat Nasional.  KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-274-2017_ttg_Penilaian_Kelompok_Asuhan_Mandiri_KESTRAD_Taman_Obat_dan_Akupresur_.pdf (kemkes.go.id).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline