Lihat ke Halaman Asli

Dhea Nur Syofira

Peneriman Beasiswa Cendekia BAZNAS 2021

Kisah Pemilik Toko Sepeda yang Meraih Banyak Keuntungan di Awal Masa Pandemi

Diperbarui: 1 Januari 2022   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi

Sejak masuknya virus Covid-19 ke Indonesia, pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang bertujuan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19 yang sedang terjadi antar orang. Oleh karena nya banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan dari rumah.

Seperti halnya kota-kota di Indonesia, pemerintah Kabupaten Purbalingga juga menghimbau para warganya untuk beraktivitas dari rumah. Sehingga hal ini berdampak pada berbagai kegiatan masyarakat, seperti sekolah yang dilakukan dalam jaringan atau daring, dan juga bekerja dari rumah atau yang sering kita kenal dengan istilah WFH (Work From Home). Selain itu, PSBB juga berdampak pada banyaknya karyawan yang dirumahkan, serta pengusaha atau pedagang yang mengalami kerugian akibat kebijakan ini.

Kebijakan yang mengharuskan masyarakat beraktivitas dari rumah ini tentu saja menimbulkan rasa bosan yang berlebihan. Untuk mengurangi rasa bosan karena di rumah saja, sebagian masyarakat memilih untuk mencari kegemaran-kegemaran baru. Salah satu kegemaran masyarakat di masa pandemi seperti ini adalah dengan berolahraga. Selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, olahraga juga dapat mengurangi rasa kebosanan akibat rutinitas di rumah saja.

Olahraga yang digemari oleh sebagian besar masyarakat di masa pandemi, ialah bersepeda. Sepeda pada saat ini menjadi salah satu transportasi alternatif yang menjadi pilihan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari ataupun menjaga kesehatan tubuh.

"Semenjak WFH banyak orang-orang yang beli sepeda karena terlalu bosan dirumah, penjualan sepeda juga naik," ungkap Ibu Rari selaku pemilik salah satu toko sepeda bekas di Kabupaten Purbalingga.

Beliau juga mengatakan bahwa penjualan sepeda di awal masa pandemi mengalami kenaikan yang signifikan bahkan sepeda di tokonya pernah habis terjual. Berbeda halnya dengan masa sebelum pandemi, dimana keuntungan yang diperoleh tidak sebesar dengan keuntungannya di awal masa pandemi.

Akan tetapi setelah pemerintah mulai melonggarkan kebijakan terkait pembatasan aktivitas masyarakat, banyak dari sebagian pembelinya menjual kembali sepeda yang pernah dibeli. "Kalau sekarang saya harus siap rugi, mbak. Banyak orang-orang yang udah mulai berangkat kerja jadi sepedanya banyak yang dijual lagi ke saya," ujar beliau.

"Intinya jadi pedagang itu ya kudu ikhlas berapapun uang yang didapat, dan harus sabar juga nunggu pembeli." tambah beliau.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline