Lihat ke Halaman Asli

Dhea Nurhaliza

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Warga Bengkulu Tercebur Dua Kali: Mati Listrik Tanpa Kompensasi dari PLN

Diperbarui: 6 Juni 2024   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram @inilah_com

Selama dua hari, mulai dari Selasa (4/6/2024) hingga Kamis (6/6/2024) pukul 01.02 WIB, warga Bengkulu harus menghadapi pemadaman listrik yang mengganggu berbagai aspek kehidupan mereka. Kekecewaan warga pun bertambah ketika PLN menyatakan bahwa tidak ada kompensasi yang diberikan atas ketidaknyamanan ini.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB), Adhi Herlambang, menyatakan bahwa pasokan listrik untuk seluruh masyarakat yang terdampak pemadaman di sebagian wilayah Pulau Sumatera telah kembali normal sejak pukul 01.02 WIB dini hari.

Dilansir dari laman Kompas.com

"Syukurlah, pada hari ini pukul 01.02 WIB kami berhasil memulihkan sepenuhnya pasokan listrik untuk seluruh masyarakat," ujar Adhi dalam pernyataan tertulis pada Kamis (6/6/2024).

KETIDAKNYAMANAN WARGA AKIBAT LISTRIK PADAM

Sumber: (KOMPAS.com/ KURNIA SANDI )

Pemadaman listrik yang berlangsung selama dua hari ini telah menimbulkan ketidaknyamanan yang besar. Banyak aktivitas warga yang terganggu, mulai dari pekerjaan yang harus terhenti hingga kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Dalam situasi seperti ini, permintaan maaf dari pihak PLN dirasa tidak cukup untuk mengatasi kerugian yang dirasakan oleh warga.

Dikutip dari instagram @inilah_com, Reza Oktadinata, Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik PLN UP3 Cabang Bengkulu, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pelanggan atas pemadaman listrik yang terjadi. Menurutnya, selama pemadaman listrik, PLN tidak memberikan kompensasi karena, dalam pandangan bisnis, pada saat listrik padam, PLN tidak memperoleh pendapatan.

"Kami sampaikan PLN tidak memberikan kompensasi kepada masyarakat. Sebab pada saat padam, kita tidak berjualan. Namun apakah nantinya akan ada regulasi dari pemerintah, kita tidak tahu," ujar Reza.

Warga Bengkulu merasa bahwa mereka tidak hanya menderita karena pemadaman listrik, tetapi juga merasa dikecewakan karena tidak adanya bentuk kompensasi dari PLN. Mereka berharap ada regulasi dari pemerintah yang mengatur pemberian kompensasi kepada konsumen yang dirugikan akibat pemadaman listrik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline