Lihat ke Halaman Asli

Dhea Andaresta

Mahasiswi Universitas Diponegoro

Inovasi Mahasiswa KKN Undip Menghidupkan Kembali UMKM Batik Durenan Indah Saat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk Kain Batik Durenan Indah (dok. pribadi)

(Semarang 22/07/20), Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa sendiri saat masa pandemi seperti ini. Kegiatan ini mulai dilaksanakan serempak pada tanggal 5 Juli -- 15 Agustus 2020 dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dalam kegiatan KKN ini masing-masing mahasiswa menjalankan program kerja secara individu sesuai monodisiplin ilmu yang dimiliki.

Kampung Batik Durenan Indah merupakan Kampung Tematik yang ada di Perumahan Polri Durenan Indah RW 06 Kelurahan Magunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah yang didirikan tahun 2017.

Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 22 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kampung Tematik ini dimaksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan potensi lokal, meningkatnya kualitas lingkungan permukiman, mengangkat kearifan lokal dalam mengelola potensi dan memecahkan permasalahan ekonomi, sosial dan lingkungan.

Di masa pandemi membuat masyarakat berlomba-lomba mempertahankan ekonomi yang cukup sulit seperti saat ini, salah satunya para pengrajin Batik Durenan Indah. Akibat dari masa sulit ini membuat permintaan akan kain batik menurun bahkan harus berhenti memproduksi karena tidak adanya permintaan dari masyarakat. Batik yang dihasilkan berupa batik tulis dan cap yang memiliki ciri khas ada buah durian sebagai simbol dari Batik Durenan Indah, namun juga membuat batik Semarangan.

Oleh karena itu, Dhea Andaresta mahasiswa Fakultas Ekonomi Undip bersama tim KKN berinovasi untuk membuat masker dari Batik Durenan Indah. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh wajibnya penggunaan masker di masa pandemi ini. Selain itu, untuk menghidupkan kembali UMKM agar para pengrajin mendapatkan income, memperkenalkan produk Batik Durenan Indah kepada masyarakat.

Kegiatan pemberdayaan ini mulai dilaksanakan dari minggu pertama sampai minggu keempat, mulai dari perizinan ke Kelurahan Mangunharjo, Ketua RW 06, dan Ketua Kampung Batik. Proses pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 13 Juli 2020 hingga akhir Juli di Sanggar Batik Durenan Indah RW 06 Kelurahan Mangunharjo. Kegiatan yang melibatkan beberapa pengrajin Batik Durenan Indah dan penjahit yang juga sekaligus sebagai pengrajin batik.

Proses Pembuatan Pola dan Model Masker Kain Batik Durenan Indah (dok. pribadi)

Sampai saat ini sudah pada tahap proses produksi dari tiga helai kain batik cap yang terdiri dari dua kain Batik Durenan Indah dan satu kain Batik Semarangan yang akan menghasilkan 115 masker yang dilapisi lagi dengan kain katun sehingga cukup memenuhi standar penggunaan masker. 

Pengemasan juga menggunakan plastik opp, dan brosur cara mencuci masker, logo Batik Durenan Indah, serta brosur mengenai GERMAS bertema COVID-19. Dan akan dipasarkan melalui e-commerce dan sosial media lainnya seperti instagram dan facebook.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline