Lihat ke Halaman Asli

Kecolongan Pulsa dan Provider Plat Merah

Diperbarui: 10 September 2015   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sudah lama menjadi pelanggan provider ini dan selama ini saya cukup puas menggunakannya, walaupun semakin hari tarif yang dibebankan semakin mahal (mulai tarif telepon, sms dan internet yang baru-baru ini diterapkan sistem tarif berdasarkan zona). Saya bertahan karena sinyal jaringannya bagus, apalagi jika saya mudik ke Prigi-Trenggalek, sinyal provider ini termasuk yang paling bagus dibanding kompetitornya yang hanya kedip-kedip satu strip. Maklum saja rumah orang tua saya termasuk di daerah pelosok, kalau kata teman-teman saya semacam pedalaman padahal enggak juga lho, heheheheee.

Selain itu nomor saya ini sudah lama saya gunakan, jadinya sayang banget kan kalau ganti-ganti nomor. Mulai dari teman SMA, kuliah dan teman kerja sekarang sudah tahu semuanya, bisa diomelin orang sekampung jika enggak bisa dihubungi. ^^

Tetapi hari rabu kemarin saya mengalami hal yang mengecewakan dari provider ini karena pemotongan pulsa secara dobel. Berikut kronologinya, saya ingin menelepon ibu saya tetapi sisa pulsa saya tinggal Rp. 243. Saat itu sekitar pukul 18.30 WIB saya membeli pulsa sebesar Rp. 10,000. Saya sengaja mengisi pulsa Rp. 10,000 dengan harapan bisa langsung membeli paket Comb yang mana disyaratkan pengisian pulsa minimal Rp. 10,000 untuk bisa membeli paket ini (maklum promo Comb ini hanya Rp. 2,000 dibanding paket reguler yang sekarang harganya sudah semakin naik menjadi Rp. 3,750).

Pada pukul 18.55 WIB saya mengirim sms untuk membeli paket Comb. Sms balasan notifikasi paket telah aktif saya terima pada pukul 18.57 WIB. Lalu pada pukul 19.08 WIB saya menerima sms pemberitahuan lagi bahwa paket saya telah aktif, saya jadi bingung sendiri karena saya hanya satu kali membeli paket tersebut. Kemudian saya cek pulsa ternyata sisa pulsa saya jadi RP. 6,243 yang artinya pulsa saya telah terpotong Rp. 4,000. Kontan saja saya merasa kaget, setahu saya paket tersebut masih seharga Rp. 2,000 tetapi kenapa pulsa saya malah terpotong dua kali lipatnya. Saya cek lagi untuk melihat paket yang saya terima dan bisa dipastikan paketnya juga dapat dobel. Lho gimana ini, saya daftar cuma satu kali malah dipotong dobel-dobel yang bukan keinginan saya.

Saya lantas capture sms pendaftaran beserta sms notifikasi balasan, lalu saya melakukan pengaduan ke account official twitter provider plat merah ini. Sungguh mengecewakan sekali jawaban dari mas/mbak admin yang membalas pesan saya. Mereka mengatakan pada sistem tercatat saya melakukan pembelian dua kali pada pukul 18:55:51 dan 18:56:02 WIB. Sangat jelas sekali saya tidak melakukan pembelian yang kedua dan saya tidak sedang mengada-ada (mungkin dipikiran mas/mbak admin saya melakukan dobel pembelian). Bagi saya hal tersebut bisa termasuk kecurangan oleh pihak provider, kalau kita dituduh melakukan hal yang tidak kita perbuat pasti kita tidak terima kan. Saya menanyakan kenapa hal itu bisa terjadi (dua kali pembelian pada jarak waktu berdekatan tetapi saya hanya satu kali mengirimkan sms pembelian), tetapi tidak ada yg merespon pertanyaan saya. Mas/mbak admin hanya menjawab jika yang tercatat pada sistem telah dilakukan pembelian sebanyak dua kali. Jelas saja jawaban itu tidak memuaskan karena bukan solusi yang saya dapatkan.

Sejujurnya saya tidak menuntut agar pulsa saya dikembalikan, saya juga yakin kasus kecolongan pulsa tidak hanya menimpa saya pasti pelanggan yang lain pernah mengalaminya. Bayangkan saja jika ada 1000 pelanggan yang komplain mengenai kecolongan pulsa, sudah berapa banyak keuntungan yang didapatkan provider plat merah ini. Justru pelanggan yang semakin merugi. Saya mengatakan ‘kecolongan’ karena pulsa terpotong bukan atas kehendak kita sendiri tetapi kecacatan pada sistem yang mengakibatkannya. Saya berharap provider plat merah ini segera berbenah agar kesalahan seperti ini tidak terulangi pada siapapun dan juga agar tidak semakin dijauhi oleh para pelanggan setianya. Saya sebagai konsumen akhirnya hanya bisa ngelus dodo bersabar, ngadu lewat twitter tak ada hasil. Saya sarankan untuk provider jangan hanya terfokus untuk menambah kuantitas pelanggan dengan iming-iming bonusan saja, tetapi tingkatkan juga pelayanan terhadap para pelanggan menjadi semakin bagus dan tidak mengecewakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline