Lihat ke Halaman Asli

Dhea Maudia

Saya Mahasiswi Jurnalistik - Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tirai Terbuka: Memahami Sejarah Retorika dari Zaman Yunani Kuno Hingga Zaman Modern

Diperbarui: 15 April 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dicto Community

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan efektif melalui bahasa dan argumentasi adalah hal yang sangat penting. Salah satu alat yang paling kuat dalam hal ini adalah seni retorika, yang telah hadir sejak zaman kuno dan terus berkembang seiring waktu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah retorika dari zaman ke zaman, dan menggali lebih dalam tentang perkembangan dan pengaruhnya dalam masyarakat.

I. Zaman Kuno: Orang Yunani dan Romawi

Retorika sebagai disiplin ilmu dimulai dalam zaman kuno, khususnya pada masa Yunani dan Romawi. Pada masa Yunani, para filsuf seperti Plato dan Aristoteles sangat tertarik dengan seni berbicara dan menulis yang efektif. Mereka mengembangkan prinsip-prinsip dasar retorika, seperti ethos, pathos, dan logos, yang hingga saat ini masih menjadi dasar penting dalam seni berbicara.

Di masa Romawi, retorika menjadi sangat penting dalam politik dan hukum. Orator yang terampil dihargai dan dihormati, dan banyak sekolah didirikan untuk melatih para pemimpin masa depan dalam seni retorika. Selama periode ini, karya-karya penting seperti "Institutio Oratoria" karya Quintilian dan "De Oratore" karya Cicero menjadi pedoman bagi banyak generasi retorikawan.

II. Abad Pertengahan: Retorika dalam Teologi dan Pidato Agama

Pada abad pertengahan, retorika menjadi lebih terkait dengan teologi dan pidato agama. Gereja Katolik Roma memainkan peran penting dalam pengembangan dan pemeliharaan seni retorika. Banyak para teolog dan uskup terkenal pada masa itu menggunakan retorika untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada jemaat mereka.

Selain itu, selama periode ini, retorika juga menjadi penting dalam pengembangan puisi dan kesusastraan. Banyak puisi yang ditulis pada masa ini mengikuti prinsip-prinsip retorika dalam penggunaan bahasa dan pengaturan kata-kata. Seiring berjalannya waktu, retorika mulai berkembang menjadi seni yang lebih kompleks dan terstruktur.

III. Era Renaisans: Puncak Pemikiran dan Kejatuhan Retorika

Pada era Renaisans, retorika mencapai puncaknya dalam hal pemikiran dan pengaruh. Banyak filsuf dan intelektual terkenal pada masa ini, seperti Thomas More dan Francis Bacon, menghargai pentingnya seni retorika dalam pemikiran dan penulisan mereka. Buku-buku penting seperti "De Oratore" karya Erasmus dan "Ars Poetica" karya Horace menjadi panduan penting bagi para penulis dan retorikawan pada masa itu.

Namun, seiring berjalannya waktu, retorika mulai kehilangan popularitasnya. Pemikiran rasionalis dan ilmiah mulai menggantikan retorika sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan. Retorika dianggap sebagai keterampilan yang berlebihan dan tidak lagi relevan dalam dunia yang semakin terfokus pada pengetahuan dan logika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline