Pada tanggal 20 November 2024, 3 Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, yaitu Dhea Anggraeny, Nisa Putri Syilda dan Siti Ummul Fadillah melakukan survei untuk mengetahui minat baca siswa kelas 8 SMP Waskito terhadap karya fiksi dan non-fiksi. Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd., sebagai dosen pembimbing, memimpin survei ini. Penelitian ini berusaha untuk memahami preferensi bacaan siswa dan mendorong budaya membaca yang lebih baik di kalangan siswa. Diharapkan bahwa hasil survei ini akan memberikan informasi penting tentang bagaimana membangun program literasi di sekolah.
Mayoritas siswa kelas 8A SMP Waskito mempunyai ketertarikan rendah pada kegiatan membaca buku. Hal ini ditemukan dalam survei penelitian yang dilakukan kepada 33 siswa kelas 8A di SMP Waskito.
Minat membaca merupakan kesadaran individu untuk membaca yang dipengaruhi oleh motivasi pribadi atau pengaruh lingkungan sekitarnya. Menurut Nurdiansyah, minat membaca adalah dorongan internal yang mendorong seseorang untuk menjelajahi berbagai jenis tulisan, baik dalam bentuk sastra maupun nonfiksi. Ketika seseorang membaca atas kemauan sendiri tanpa paksaan, mereka cenderung lebih menikmati dan memahami isi bacaan dengan baik.
Siswa cenderung lebih aktif membaca ketika memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, akses terhadap bahan bacaan yang menarik, serta dukungan sosial dan fisik yang memadai. Selain itu, peran media sosial dan teknologi tidak dapat diabaikan, karena mayoritas siswa lebih tertarik pada materi digital dibandingkan buku cetak.
Survei penelitian kepada siswa kelas 8A SMP Waskito menunjukkan bahwa 70% dari 33 responden memilih jawaban 'Kadang-kadang' pada pertanyaan, "Seberapa sering Anda membaca buku dalam sebulan?" Selanjutnya, 15% responden memilih jawaban 'Selalu,' 9% memilih 'Pernah,' dan persentase terkecil, memilih 'Tidak yaitu Pernah' 6%, pada pertanyaan yang sama.
Pada pertanyaan "Apakah Anda merasa puas setelah membaca buku?", sebanyak 33% dari 33 responden menjawab 'Sering,' yang merupakan persentase terbanyak. Namun, terdapat 21% responden yang jarang merasa puas dan 27% yang tidak pernah merasakan kepuasan setelah membaca. Sementara itu, jawaban 'Kadang-kadang' memiliki persentase terendah, yaitu 18%.
Pada pertanyaan mengenai frekuensi kunjungan ke perpustakaan, mayoritas responden memberikan jawaban 'Tidak Pernah' dan 'Pernah.' Hal serupa juga terlihat pada pertanyaan lain, seperti "Apakah Anda membaca buku digital selain buku fisik?"
Hasil analisis mengenai minat baca siswa terhadap karya fiksi dan nonfiksi menunjukkan bahwa pada pertanyaan "Apakah Anda selalu merasa tertarik untuk membaca karya fiksi?", sebanyak 12 responden, atau sekitar 36% dari total 33 responden, memberikan jawaban positif. Namun, pada pertanyaan "Apakah Anda selalu menyisihkan waktu khusus untuk membaca karya fiksi?", jumlah yang sama, yakni 12 responden atau 36%, mengaku tidak pernah menyisihkan waktu khusus untuk membaca karya fiksi. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun terdapat ketertarikan terhadap genre fiksi, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengalokasikan waktu untuk membaca.
Berdasarkan data dari pertanyaan "Apakah Anda membaca karya fiksi karena keinginan sendiri?", sebanyak 15 responden, atau 45% dari total 33 responden, menyatakan bahwa mereka kadang-kadang membaca karya fiksi atas inisiatif pribadi. Meskipun tidak konsisten, hampir setengah dari siswa memiliki dorongan intrinsik untuk membaca karya fiksi. Persentase ini mencerminkan minat yang positif terhadap bacaan fiksi, namun fakta bahwa mereka hanya membacanya sesekali menunjukkan adanya peluang untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam aktivitas membaca.
Penelitian pada siswa ini kemudian dilengkapi dengan minat baca non-fiksi, di mana data menunjukkan bahwa pada pertanyaan "Apakah Anda selalu merasa tertarik untuk membaca karya nonfiksi?", sebanyak 14 responden, atau sekitar 42% dari total 33 responden, menyatakan bahwa mereka kadang-kadang memiliki ketertarikan untuk membaca karya nonfiksi. Ketertarikan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti relevansi konten, kebutuhan untuk memperoleh informasi tertentu, atau pengaruh dari lingkungan sekitar, termasuk guru maupun teman.