Lihat ke Halaman Asli

Dhea Ananda

Mahasiswi

Fluktuasi dalam Perekonomian Sifatnya Tidak Teratur dan Tidak Dapat Diprediksikan

Diperbarui: 2 Maret 2023   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut sebagai siklus bisnis. Seperti istilah ini sebutkan, fluktuasi ekonomi berhubungan dengan perubahan dalam kondisi usaha. Ketika PDB riil tumbuh dengan cepat maka usaha lancar.

Selama periode perluasan ekonomi, perusahaan mendapatkan bahwa daya beli konsumen tinggi dan keuntungannya pun meningkat. Di sisi lain, ketika PDB riil turun selama masa resesi, bisnis dirundung berbagai masalah. 

Pada masa resesi ini, kebanyakan perusahaan mengalami penurunan penjualan dan keuntungan Istilah siklus bisnis sebenarnya tidak tepat karena terkesan menunjukkan bahwa fluktuasi ekonomi mengikuti pola yang teratur dan dapat diperkirakan. Pada kenyataannya, fluktuasi ekonomi tidak semuanya teratur dan hampir tidak mungkin untuk dapat memperkirakannya dengan tepat. 

PDB riil Singapura sejak tahun 1975. Bagian yang diarsir menunjukkan periode resesi. Seperti diperlihatkan pada figur, resesi tidak terjadi pada interval yang sama dan teratur. Beberapa resesi saling berdekatan, seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2001. Terkadang, selama bertahun-tahun, kondisi perekonomian berjalan tanpa resesi. Periode tanpa resesi yang terpanjang sejak kemerdekaannya pada tahun 1965 tanpa resesi adalah ketika perekonomian mengalami ekspansi dari tahun 1966 sampai 1985.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline