Lihat ke Halaman Asli

Dhea Aida Noer Rachmah

Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Mahasiswa KKN IAIN Cirebon Kelompok 30 Ikut Berperan Aktif dalam Kampung Proklim di Kesenden

Diperbarui: 5 Agustus 2023   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WhatsApp Image

KOMPASIANA.COM - Kota Cirebon tepatnya di RW 04, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan. Menjadi sasaran dalam pengelolaan sampah dengan menukarnya di Bamperkam Mart, hal tersebut adalah inovasi baru yang diluncurkan oleh kepala Kelurahan di Kelurahan Kesenden, dengan adanya kunjungan dari 12 kepala desa dari seluruh Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada hari Jum'at 4 Agustus 2023.

Mahasiswa KKN ikut serta dalam pelaksanaan pengelolaan sampah di mulai mendampingi kepala desa Kesenden di Balai Kota Cirebon. Sampai turun tangan membantu kelancaran acara dalam rangka studi banding yang menjadikan Kampung Proklim sasaran yang pas di RW 04 Kampung Kebon Benteng Tengah, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.

"RW 04 Kebon Benteng Tengah menjadi Icon di Kelurahan Kesenden, kaitan dengan pengelolahan sampah dan navigasi lingkungan hal ini dibuktikan dengan mulainya RW proklim tahun 2022 dari kementrian lingkungan hidup, lalu warga di sini serta kader-kadernya mensuport sehingga menjadi satu prestasi yang membanggakan bagi Kelurahan Kesenden", ujar Ruli Lurah Kesenden.

Teknis pengelolaan sampah meng-Edukasi masyarakat dalam mengelola sampah dari mulai memilah sampah rumah tangga sebab sumber masalah sampah timbul dari masyarakat sendiri, dengan membagi dua sampah yaitu sampah organik dan anorganik, dalam pengelolaan sampah organik masyarakat di edukasi mengenai pembuatan pupuk untuk masyarakat agar berguna dalam suburnya suatu tanaman.

Lalu pengelolaan sampah anorganik lurah Kesenden membuat program Balai Pertemuan Kampung Mart (Bamperkam Mart), fungsinya sebagai toko bagi masyarakat yang mempunyai sampah rumah tangga agar mempunyai nilai ekonomis sehingga ketika inovasi ini muncul  memberikan peluang bagi masyarakat untuk menukarkan sampah tersebut dengan sembako, dan mengadakan bank sampah dalam rangka meringankan masyarakat untuk kebutuhan ekonomi atau ditukar dengan barang elektronik lainnya, dari mulai per-bulan,3 bulan, atau satu tahun untuk tabungan masyarakat.

Lurah Kesenden berharap kedepannya masyarakat Kesenden ketika melihat sampah itu sama dengan melihat uang, dengan berdampak positif terhadap lingkungan yang menjadi bersih dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline