Lihat ke Halaman Asli

Dhea Nikmaturrizki

Mahasiswa Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta tahun 2020

Cara Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Diperbarui: 29 Desember 2020   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat Indonesia harus terus berada di rumah. Kegiatan yang biasanya harus dilakukan di luar rumah, seperti beribadah, bersekolah, dan bekerja pun mau tidak mau harus dilakukan di rumah. Tentu saja, hal ini akan terasa membosankan bagi sebagian orang. Dengan adanya pandemi ini, mereka yang seharusnya bisa bertemu secara langsung dengan teman-teman di sekolah atau rekan kerja di kantor, sekarang hanya bisa bertatap muka melalui layar laptop atau handphone. Mereka menjadi tidak bisa leluasa untuk bisa saling bercerita, bertukar pikiran, dan saling bercanda karena komunikasi yang dilakukan melalui daring (dalam jaringan) memiliki beberapa keterbatasan. Contoh keterbatasan tersebut adalah jaringan atau sinyal yang kurang bagus di daerah pedalaman, banyak yang kesulitan membeli kuota atau paket data karena tidak ada biaya, bahkan ada yang tidak memiliki handphone.

Selain itu, faktor pendidikan juga berpengaruh pada kesehatan mental siswa. Banyak siswa yang merasa jenuh saat melakukan pembelajaran secara daring karena mereka diberikan banyak tugas sehingga waktu untuk istirahat menjadi berkurang. Begitu juga dengan pegawai kantoran. Mereka harus melakukan pekerjaan kantor juga pekerjaan rumah. Belum lagi jika sudah berkeluarga dan memiliki anak. Pekerjaan yang harus mereka lakukan akan menjadi berlipat ganda. Hal-hal tersebut bisa memicu terganggunya kesehatan mental.

Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kesehatan fisik dan juga mental agar terhindar dari virus Covid-19. Cara menjaga kesehatan fisik bisa dilakukan dengan cara melakukan olahraga yang teratur, makan makanan bergizi, dan istirahat cukup. Sedangkan, untuk menjaga kesehatan mental ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, yakni:

  1. Selalu berdoa kepada Tuhan
    • Sebagai umat yang beragama, kita harus senantiasa beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kesehatan jasmani dan rohani.
  2. Berolahraga secara teratur
    • Selain baik untuk tubuh, olahraga juga baik untuk kesehatan mental. Seperti yang dikatakan pepatah "Mens sana in corpore sano" yang memiliki arti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Selain berolahraga, makan makanan yang bergizi, minum vitamin, dan juga istirahat yang cukup juga bisa membuat tubuh kita menjadi lebih sehat.
  3. Menekuni hobi dan belajar hal-hal baru
    • Masa pandemi mengharuskan kita untuk selalu berada di rumah. Dengan adanya hal ini, kita bisa memiliki lebih banyak waktu luang di rumah. Agar tidak bosan, kita bisa mengisi waktu luang tersebut dengan mengembangkan hobi yang kita miliki, seperti melukis, memasak, fotografi, berkebun dan lain-lain. Selain itu, kita juga bisa belajar hal-hal baru yang belum pernah kita pelajari sebelumnya. Kita bisa belajar melalui media internet, seperti YouTube.
  4. Memelihara hewan peliharaan
    • Menurut psikologi, memiliki hewan peliharaan bisa mengurangi risiko depresi, mengurangi rasa kesepian, hingga membantu terapi gangguan mental. Banyak hewan yang bisa kita pelihara, seperti anjing, kucing, ikan, kura-kura, dan sebagainya. Jika memelihara hewan dirasa cukup merepotkan, kita juga bisa memelihara tanaman. Tanaman bisa membuat rumah kita segar karena banyak oksigen dan juga membuat pemandangan rumah menjadi semakin indah.
  5. Berwisata ke sebuah tempat yang bernuansa alam
    • Setelah sekian lama di rumah, ada baiknya jika sesekali kita berwisata ke alam tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan. Rekreasi ini bisa membuat pikiran dan badan kita menjadi relaks. Dengan demikian, otak kita menjadi segar dan bisa menyehatkan mental.
  6. Berbuat baik kepada orang-orang di sekitar
    • Masa pandemi dirasa sulit bagi sebagian orang. Banyak orang yang kehilangan pekerjaannya karena terkena PHK (pemutusan hubungan kerja), pedagang yang dagangannya tidak laku, dan masih banyak lagi. Kita bisa membantu orang-orang tersebut dengan cara membeli dagangannya, melakukan bakti sosial, dan lain-lain. Menurut psikologi, menolong orang lain bisa membuat kita bahagia. Selain itu, juga bisa meningkatkan kepercayaan diri, lebih peka terhadap lingkungan di sekitar, menghilangkan depresi dan mengatasi rasa cemas yang berlebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline