Lihat ke Halaman Asli

Dhea prastiwi

Mahasiswi fbe uajy

Mengubah Cara Pandang Pemimpin Bisnis terhadap Gen Z: Apakah Sebuah Potensi atau Tantangan?

Diperbarui: 3 Maret 2024   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Pada tanggal 25 Februari 2024 lalu Kamajaya Business Club (KBC) menyelenggarakan forum bisnis yang bertemakan Pandangan pemimpin bisnis terhadap Gen z dalam  memulai suatu bisnis.Forum bisnis ini mengundang beberapa pengusaha yang menjadi pemateri untuk membahas terkait pembahasan forum bisnis.

Forum ini membahas bagaimana Gen Z memulai bisnis mereka.Generasi Z atau bisa kita sebut dengan Gen Z merupakan individu yang lahir pada rentang tahun akhir 1990-an hingga 2010-an, mereka di sebut sebut generasi yang dipandang remeh oleh Generasi Milenial terutama pada dunia bisnis, kerap mereka di nilai tidak bisa berkompetensi atau belum bisa memasuki dunia bisnis. Manajer dan pemilik biasanya menyebutkan hak dan kurangnya usaha, motivasi dan produktivitas dari mereka dan juga Gen Z di nilai terlalu lemah lembut dan sensitif. Sehingga, hal ini menjadi perbincangan di media sosial dan mendapat stigma negatif dari generasi - generasi sebelumnya. Padahal stigma tersebut sebenarnya tidak bisa digeneralisasikan ke semua orang, terutama kita membahas pada bidang bisnis dan kewirausahaan.

Apakah Gen Z sebenarnya sudah siap dalam memulai suatu bisnis? Tentu saja bisa. Tetapi stereotype negatif yang ada masih belum bisa hilang, contohnya Gen Z kerap disebut sebagai individu yang mementingkan gengsi, namun pada kenyataan nya jika di bandingkan dengan Generasi Milenial, Gen Z cenderung lebih seadanya, terbukti pada kasus thrifting yang sedang tren, mereka lebih memikirkan baju yang masih bisa layak akan baik jika di recycling.

Kebanyakan Gen Z lebih suka berinvestasi di instrumen yang berkelanjutan daripada menabung, 95% dari merengambil keputusan dengan cara melihat review bukan dari iklan atau tawaran yang ada di internet maupun TV, Gen Z lebih suka berbelanja secara online karena banyak tawaran promo seperti gratis ongkir, Gen Z mampu mengikuti tren atau passion sehingga bisa melihat peluang pasar, Isu terbesar Gen Z dalam berbisnis adalah visibility atau tentang dampak dan selling terhadap bisnis mereka, Gen Z merupakan generasi yang tumbuh dalam era teknologi yang canggih serba digital dan terhubung satu sama lain. Hal ini dapat menambah pendekatan mereka terhadap bisnis dan kewirausahaan. Ini menjadi salah satu potensi yang besar bahwa Gen Z mampu berorientasi membangun bisnis.

Ada beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh Gen Z yaitu ketika mereka sudah berencana untuk memulai suatu bisnis tetapi belum terencana dengan baik, mereka juga di nilai  kurang dalam hal komunikasi tetapi semua itu bisa diatasi dengan membangun relasi. Oleh karena itu, stigma - stigma negatif tidak terbukti jika belum melalui riset, nyatanya Gen Z akan menjadi potensi besar untuk bergerak memulai bisnis mereka. Mulai saat ini mari kita keluar dari zona nyaman, jangan membatasi diri dan mulai mengeksplor diri, ketahui lah potensi - potensi dalam diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline