Nak, memahami cara memakai uang lebih penting dibandingkan dengan memahami cara mencari uang. (19) Jeong Seon Yong
Warisan bukan hanya tentang harta benda, tetapi juga ilmu dalam mengelola keuangan. Banyak anak yang mewarisi kekayaan, namun tanpa pemahaman yang baik tentang uang, mereka akhirnya kehilangan segalanya.
Buku Nak, Belajarlah Soal Uang karya Jeong Seon Yong memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya edukasi finansial bagi anak-anak agar mereka mampu mengelola keuangan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Tentang Buku dan Penulis
Buku ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama dan hingga Februari 2024 telah mencapai cetakan ketujuh. Dengan 286 halaman, buku ini menyajikan pelajaran berharga tentang uang melalui pengalaman hidup sang penulis.
Jeong Seon Yong adalah seorang mantan eksekutif di industri distribusi yang telah bekerja selama 25 tahun di Lotte Mart. Setelah pensiun pada tahun 2020, ia mulai menulis seri Nak, Belajarlah Soal Uang di blog Naver Cafe, yang membahas soal properti dan investasi. Hingga kini, blognya memiliki lebih dari 1,51 juta pengikut.
Dalam buku ini, Jeong berbagi kisah hidupnya yang penuh pembelajaran tentang keuangan. Ia mengakui bahwa kehidupannya terselamatkan berkat kebiasaan istrinya yang ketat dalam menabung dan berinvestasi.
Istrinya bahkan rela menjalani hidup sederhana demi memastikan kestabilan finansial keluarga di masa depan. Dari pengalaman ini, Jeong menyadari bahwa pemahaman tentang uang adalah kunci untuk hidup mandiri dan sejahtera.
Nak, Pernikahan adalah Perjanjian Menyangkut Ekonomi.
Menegaskan bahwa belajar tentang keuangan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Pengelolaan uang yang baik tidak hanya memastikan kesejahteraan pribadi tetapi juga menentukan stabilitas dalam sebuah keluarga.
Pentingnya Literasi Keuangan
Menurut laporan Financial Literacy and Inclusion Survey (OECD, 2023), tingkat literasi keuangan masyarakat dunia masih tergolong rendah.
Di Indonesia, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan pada tahun 2022 hanya mencapai 49,68%, meningkat dari 38,03% pada tahun 2019. Ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan uang.