Lihat ke Halaman Asli

Choirunnisa

TERVERIFIKASI

mengurus rumah tangga

Memutus Siklus "Doom Spending": Menghapus Aplikasi e-Commerce untuk Kesehatan Finansial dan Mental

Diperbarui: 3 Oktober 2024   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi doom spending. Foto: freepik.com/freepik

Kemudahan berbelanja online telah mengubah cara kita memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun ada kekhawatiran terkait perilaku belanja impulsif yang disebut doom spending. 

Banyak orang terjebak dalam kebiasaan menghabiskan uang secara tidak terkendali karena tergoda oleh diskon dan kemudahan berbelanja dengan hanya sekali klik. 

Salah satu solusi efektif yang sederhana namun bermanfaat adalah menghapus aplikasi e-commerce dari ponsel. Langkah ini dapat membantu mengendalikan keinginan belanja impulsif, menjaga kesehatan mental, dan meningkatkan kondisi finansial

Mengapa Doom Spending Begitu Mengkhawatirkan?

Doom spending adalah pengeluaran berlebihan yang sering dilakukan tanpa perencanaan, biasanya dipicu oleh stres atau kecemasan.

Banyak orang menghasilkan perilaku konsumtif ini sebagai cara untuk mengatasi tekanan dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, doom spending tidak memberikan kepuasan yang tahan lama dan sering kali diikuti oleh perasaan menyesal.

Studi menyebutkan bahwa setelah euforia singkat dari belanja impulsif, banyak orang mengalami penurunan suasana hati yang disertai rasa bersalah karena merusak kondisi finansial.

E-commerce dan kemudahan berbelanja

Di era digital saat ini, aplikasi e-commerce telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hanya dengan beberapa ketukan di layar ponsel, kita bisa memesan berbagai produk tanpa perlu meninggalkan rumah. 

Kemudahan ini memang menguntungkan, tetapi juga membawa risiko tinggi bagi mereka yang rentan terhadap perilaku doom spending.

Menurut penelitian, e-commerce meningkatkan potensi belanja impulsif karena memanfaatkan dorongan emosional konsumen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline