Lihat ke Halaman Asli

Choirunnisa

mengurus rumah tangga

Akhir Pekan Berkualitas, Cara Ayah Membangun Ikatan Emosional dengan Anak

Diperbarui: 15 September 2024   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ayah bersama anak. Foto: freepik.com/Freepik

"Indonesia ini a fatherless country, negara tanpa ayah. Ayah hadir secara fisik, ayah tidak hadir secara emosional, dia enggak hadir secara spiritual buat anaknya," Elly Risman

Akhir pekan sering kali menjadi waktu yang dinantikan oleh keluarga. Selain sebagai momen untuk beristirahat, akhir pekan dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengubah stigma mengenai peran ayah dalam keluarga. 

Secara tradisional, peran ayah sering kali dianggap hanya sebagai pencari nafkah, sementara peran emosional dan pengasuhan lebih banyak diasosiasikan dengan ibu. 

Menurut American Psychological Association (APA), keterlibatan ayah dalam kehidupan anak-anak berdampak langsung pada kesejahteraan emosional mereka. 

Anak-anak yang memiliki hubungan erat dengan ayahnya cenderung lebih percaya diri, memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. 

Ini menggarisbawahi pentingnya peran ayah yang lebih dari sekadar penyedia materi. 

Berikut cara yang bisa ayah lakukan di akhir pekan untuk membangun ikatan emosional dengan anak, sebaiknya kegiatan ini hanya dilakukan oleh ayah dan anak saja, momen ini bisa dimanfaatkan ibu untuk "me time":

1. Terlibat aktif dalam aktivitas anak

Ayah bisa membantu anak dalam mengerjakan tugas sekolah atau aktivitas kreatif, seperti membuat kerajinan tangan bersama. 

Menurut Dr. Michael Lamb, seorang psikolog anak terkemuka, "Keterlibatan ayah dalam kegiatan sehari-hari anak bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dan rasa percaya diri anak-anak" .

Dengan terlibat aktif, anak melihat ayah sebagai figur yang peduli terhadap perkembangan mereka secara holistik, bukan hanya sebagai penyedia materi.

2. Menjadi teladan melalui kegiatan bermakna

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline