"Pada tahun 2014, harga emas Antam untuk 1 gram berkisar di sekitar Rp 530.000. Sepuluh tahun kemudian, pada September 2024, harga emas untuk 1 gram telah mencapai Rp 1.398.000, menunjukkan peningkatan hampir tiga kali lipat."
Dalam dunia investasi yang terus berkembang, emas tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pilihan investasi jangka panjang yang paling diminati.
Meskipun muncul berbagai alternatif, seperti saham, obligasi, dan aset kripto, daya tarik emas tak pernah memudar.
Apa yang membuat emas atau logam mulia ini tetap menjadi primadona dalam portofolio investasi banyak orang?
Emas sebagai pelindung nilai
Emas sering dianggap sebagai safe haven---sebuah aset yang mampu menjaga nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, seperti inflasi atau resesi, nilai emas cenderung stabil atau bahkan meningkat. Hal ini disebabkan oleh sifat emas yang relatif langka dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi nilai mata uang.
Studi dari World Gold Council menunjukkan bahwa emas mampu mempertahankan daya belinya selama beberapa dekade, menjadikannya instrumen investasi yang ideal untuk melindungi kekayaan.
Diversifikasi portofolio
Salah satu prinsip dasar dalam investasi adalah diversifikasi, dan emas memainkan peran penting dalam strategi ini.
Menurut teori portofolio modern, menambahkan emas ke dalam portofolio investasi dapat mengurangi risiko total karena pergerakan harga emas sering kali berlawanan arah dengan aset-aset lainnya, seperti saham dan obligasi.