Lihat ke Halaman Asli

Choirunnisa

TERVERIFIKASI

mengurus rumah tangga

Jadi Generasi Muda, antara Mimpi Sukses dan Jerat "Hustle Culture"

Diperbarui: 5 September 2024   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: unsplash.com/Andreas Klassen

Zaman sekarang, istilah hustle culture sudah tak asing lagi di telinga. Budaya kerja keras tanpa henti ini seakan menjadi mantra bagi generasi muda yang berambisi meraih kesuksesan.

Siapa sih yang enggak pengen sukses? 

Tapi, dalam mengejar mimpi, kita seringkali terjebak dalam arus hustle culture. Kerja terus-menerus, tidur sedikit, dan mengorbankan waktu untuk hal lain demi mencapai tujuan. 

Kedengarannya sih keren, tapi apakah kita sadar kalau gaya hidup seperti ini bisa membahayakan kesehatan mental kita?

Apa itu Hustle Culture?

Hustle culture adalah gaya hidup yang menomorsatukan kerja keras tanpa kenal lelah. Budaya ini mendorong individu untuk terus berproduksi, mengejar target, dan mengorbankan waktu istirahat demi mencapai tujuan. 

Di era digital, dengan kemudahan akses informasi dan persaingan yang semakin ketat, hustle culture semakin subur.

Ilustrasi dampak hustle culture. Foto: unsplash.com/Sydney Sims

Dampak Negatif bagi Kesehatan Mental

Burnout: Tekanan untuk selalu produktif dan mencapai target yang tidak realistis seringkali memicu kondisi burnout

Kelelahan kronis, perasaan sinis, dan penurunan kinerja adalah beberapa gejala umum burnout.

Stres Kronis: Hustle culture menciptakan lingkungan yang penuh tekanan, sehingga memicu stres kronis. Stres yang berkepanjangan dapat merusak kesehatan fisik dan mental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline