Lihat ke Halaman Asli

Choirunnisa

mengurus rumah tangga

Pengaruh Jumlah Barang di Rumah dengan Tingkat Stres Seseorang

Diperbarui: 9 Agustus 2024   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ILUSTRASI rumah dengan berbagai barang di dalamnya. Foto: Freepik

Pengaruh Jumlah Barang di Rumah dengan Tingkat Stres Seseorang

Pernahkah Anda merasa kewalahan dengan tumpukan barang di rumah? Atau mungkin merasa lebih tenang ketika rumah dalam kondisi yang bersih dan minimalis? Jika iya, Anda tidak sendirian. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah barang di rumah dapat berdampak signifikan pada tingkat stres seseorang.

Mengapa Banyak Barang Bisa Menyebabkan Stres?

  1. Ketidaknyamanan Visual dan Fisik:

    • Ruang terbatas: Rumah yang penuh sesak membuat sulit untuk bergerak bebas dan dapat menimbulkan perasaan terkurung.
    • Gangguan fokus: Tumpukan barang yang tidak teratur dapat mengalihkan perhatian dan mengganggu konsentrasi.
    • Debu dan alergen: Banyaknya barang juga berarti lebih banyak permukaan yang perlu dibersihkan, meningkatkan risiko terkena alergi dan masalah pernapasan.
  2. Beban Psikologis:

    • Perasaan bersalah: Merasa bersalah karena tidak bisa membuang barang-barang yang dianggap berharga, meskipun tidak lagi digunakan.
    • Ketidakpastian: Sulit menemukan barang yang dibutuhkan karena tidak tertata dengan baik.
    • Stres kronis: Merasa kewalahan dengan tugas rumah tangga yang terus-menerus dan tidak pernah selesai.
  3. Pengeluaran yang Tidak Perlu:

    • Konsumtivisme: Tergoda untuk membeli barang-barang baru, meskipun tidak benar-benar dibutuhkan.
    • Biaya penyimpanan: Membutuhkan tempat penyimpanan tambahan untuk menampung semua barang.

Penelitian tentang Jumlah Barang dan Tingkat Stres

Hubungan antara jumlah barang yang dimiliki seseorang dan tingkat stres yang mereka alami telah menjadi subjek berbagai penelitian dalam bidang psikologi dan studi perilaku. 

Buku "Goodbye, Things: Hidup Minimalis Ala Orang Jepang" oleh Fumio Sasaki menyajikan pengalaman pribadi penulis yang mendukung temuan-temuan dari penelitian-penelitian tersebut.

Penelitian tentang Jumlah Barang dan Tingkat Stres

  1. Penelitian oleh UCLA (University of California, Los Angeles): Sebuah studi yang dilakukan oleh Center on Everyday Lives and Families (CELF) di UCLA menemukan bahwa rumah dengan banyak barang dan kekacauan dikaitkan dengan peningkatan kadar kortisol (hormon stres) pada penghuni rumah. Penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan yang penuh sesak dengan barang-barang dapat meningkatkan stres dan kecemasan, terutama pada wanita.

  2. Studi oleh Princeton University: Penelitian di Princeton University Neuroscience Institute menunjukkan bahwa kekacauan di lingkungan kerja atau rumah dapat mengganggu kemampuan untuk fokus dan memproses informasi. Lingkungan yang penuh dengan barang-barang membuat otak kesulitan untuk berkonsentrasi, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat stres .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline