Lihat ke Halaman Asli

Choirunnisa

mengurus rumah tangga

Bersyukur, Mudah Ketika Mendapat Berkah dan Sulit Ketika Mendapat Musibah

Diperbarui: 11 Maret 2024   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar akurat.co

Sudahkah kita bersyukur hari ini? 

Untaian rasa syukur pasti selalu kita ucapkan ketika sesuatu yang kita inginkan dikabulkan oleh Allah SWT.


Alhamdulillah hirabbil 'alamin, begitulah kiranya kalimat syukur yang sering kita ucapkan ketika mendapat kenikmatan. Hati menjadi senang dan rasanya begitu indah. Merasa Allah SWT begitu sayang kepada kita, karena mengabulkan apa yang kita inginkan. 

Bagaimana jika sesuatu hal yang terjadi tidak sesuai dengan pengharapan kita selama ini, masihkah kita bisa mengucapkan syukur atas sesuatu yang bukan ingin kita? Masihkah kita berprasangka baik atas apa yang Allah SWT takdirkan dalam hidup kita? 

Kegagalan, kesulitan, kekhawatiran, dan ketidaknyamanan atas hidup yang kita alami selama ini, apakah masih bisa kita terima dan mensyukurinya? Atau sebaliknya?
Bersyukur memang tak semudah mengucapkannya. 

Apalagi ketika kita diperlihatkan banyaknya kenikmatan yang orang lain dapatkan, lalu kita mempertanyakan "mengapa aku tidak seperti itu?", " enaknya jadi dia dengan segala kemudahan hidupnya".

Secara tidak sadar membuat diri menjadi tidak bersyukur, lalu lupa atas segala yang Allah SWT beri selama ini menjadi tiada berarti karena kita merasa sesuatu yang kita miliki hari ini tidak seberapa dibandingkan orang lain yang kita anggap lebih beruntung. 

Padahal Allah SWT berfirman dalam surat An Nahl:18:
Artinya: Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S.An Nahl:18) 

Perasaan iri itu memang fitrah setiap manusia, tetapi bagaimana kita bisa mengelolanya supaya tidak menjadikan hati kita kotor dan membuat kufur akan nikmat-Nya.


Jika hati kita belum mampu mengelola hal-hal seperti itu maka nasihat Gus Baha adalah "kurangi melihat nikmat orang lain", dengan begitu hati kita menjadi lebih tenang dan mudah untuk bersyukur bahwa apa yang kita miliki hari ini banyak orang yang menginginkannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline