Lihat ke Halaman Asli

Dhanang DhaVe

TERVERIFIKASI

www.dhave.id

Anak-anak Muda yang Sadar Lingkungan

Diperbarui: 15 Februari 2021   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanaman pohon. Doc. KPA Pinoes

Pecinta alam identik dengan kelompok yang suka bertualang di alam bebas, sebut saja mendaki gunung atau berkemah di hutan. Mungkin, kegiatan itulah yang mewakili rasa cinta mereka terhadap alam. Apakah ada pecinta alam tanpa harus menggendong ransel atau mendirikan tenda, ada.

Akar Asa nama pecinta alam tersebut. Secara etimologi mungkin berasal dari kata akar dari bagian tumbuhan dan asa yang artinya harapan. Entahlah, saya hanya berimprovisasi saja, yang pasti mereka telah menanam akar yang akan memberikan harapan pada lingkungan mereka.

Organisasi yang berada di dusun Sleker Kopeng-Jawa Tengah ini bergerak dalam konservasi lingkungan. Sekilas ada 4 kegiatan yakni; konservasi mata air, pembuatan biopori, dan penanganan sampah. Sederhana sekali, karena bukan sebuah kegiatan ekspedisi, namun berupa bakti sosial.

Green house KPA Pinoes Doc. KPA Pinoes.

Pagi ini mereka mengambil beragam jenis tanaman yang sudah dikembang biakan di green house milik KPA Pinoes Kopeng. Beberapa jenis tumbuhan seperti aren, akasia, puspa, dan beringin diangkut di 2 lokasi sumber mata air yakni kupu kethek dan kali kulon. Mereka akan manami lokasi tersebut dengan tumbuhan pengijauan. Harapannya agar air hujan bisa terserap dan tersimpan, sehingga mata air bisa terus mengeluarkan air.

Kegiatan yang kedua adalah pembuatan biopori di sekitar dusun kopeng. Saat ini, berkembannya pembangunan sangat minim sekali area resapan air kerena sudah tertutup dengan semen. Air hujan dengan mudahnya akan mengalir dipermukaan yang berpotensi menjadi aliran permukaan dan jika terakumulasi bisa bersifat merusak.

Pemasangan biopori secara simbolis doc.KPA Pinoes.

Dengan adanya biopori memberikan kesempatan sebagian air untuk terserap dalam tanah sekaligus membuat pupuk organik, karena kemasan bipenpori yang portabel dari pipa paralon. Biopori bisa saja setiap saat dipindah atau dibongkar pasang. Yang tidak kalah penting adalah penanganan sampah anorganik terutama plastik. Mereka membersihkan saluran-saluran air yang terdapat sampah yang tujuannya agar air dapat mengalir dengan baik dan sampah dapay ditangani dengan baik.

Biopori yang sudah terpasang doc.KPA Pinoes.

Kegiatan ini didukung oleh pemerintah Desa, Kecamatan, Koramil, Polsek, Badan lingkungan hidup, dan Taman Nasional Gunung Merbabu. Ini adalah kerakan percontohan untuk anak-anak muda yang sadar akar kerusakan lingkungan dan berupaya untuk memerbaiki dan menjaga. Mungkin benar kata Rita Ruby Hartland dalam lagu Gunung dan Pecintanya, inilah sahabat alam sejati tanpa belati yang menguliti.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline