Gegara Covid-19, mengubah PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) melalui personal higeine. Kini beberapa orang tidak mau lepas dari yang namanya hand sanitizer. Mau berbagi, rasanya akan berpikir ulang.
Kandungan Hand Sanitizer
Hand sanitizer, tercipta akan tuntutan masyarakat modern yang menghendaki kemudahan dan kepraktisan dalam menjadi kebersihan pribadi.
Jika awalnya seseorang harus cuci tangan dengan sabun dan air bersih lengkap dengan 8 tahapannya. Kini cuci tangan dapat diwakili dengan hand sanitizer, asalh tangan sudah bebas dari kotoran.
Cuci tangan yang harus menghadirkan sabun, air bersih, dan lap dirasa kurang praktis maka hand sanitizer menjadi pilihan praktisnya. Lantas ada apa di dalam hand sanitizer dan bagaimana cara bekerjanya sebagai antiseptik atau antimikroba?
Secara umum, hand sanitizer yang ada dipasaran mengandung alkohol 70% dan triklosan 1,5-2,5% dan tergantung produsenya. Ada juga beberpa tambahan lain seperti ekstrak lidah buaya, gliserin dan essensial oil atau minyak asiri.
Cara Kerja Hand Sanitizer
Sebelum melihat bagaimana bekerjanya, mari kita lihat siapa targetnya. Target penggunaan handsanitizer adalah mikroba seperti; jamur, bakteri, dan virus. Mikroba tersebutlah yang akan dihajar oleh zat-zat dalam hand sanitizer.
Secara umum, bakteri dan virus memiliki struktur yang tidak jauh berbeda, namun bakteri memiliki ukuran seribu bahkan sejuta kali lebih besar daripada virus. Salah satu komponen dinding sel bakteri dan virus terdiri dari protein dan inilah target empuknya. Protein mudah sekali rusak dan rentan.
Mudah rusaknya protein inilah yang menjadi titik lemahnya. Alkohol akan mendenaturasi dan menggumpalkan protein atau merusaknya. Bayangkan jika diding itu rusak atau jebol, maka isi di dalamnya akan keluar dan matilah organisme tesebut.
Bagaimana jika dia lolos tidak terkena siraman alkohol, masih ada zat lain yakni triklosan yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Jika dia terhambat dan tidak beranak pinak, maka matilah dia.
Masih ada senjata pamungkas dari beberapa hand sanitizer yang ditambahkan essensial olil atau minyak asiri. Selain untuk menciptakan aroma yang enak, harum dan menutupi aroma alkohol, minyak asiri mengandung senyawa flavanoid dan tanin.
Flavanoid bekerja mirip dengan alkohol yakni mendenaturasi protein. Tanin bersifat antibakteri atau menghambat pertumbuhan bakteri.