Pelajaran sejarah saat di bangku SD dikatakan "koperasi menjadi saka guru perekonomian bangsa" yang dicetuskan oleh Muhamad Hatta. Bagaimana dengan saat ini, apakah saka guru perekonomian di era modern saat ini?
Salah satu tiang-tiang penyangga saka guru perekonomian bangsa adalah ekonomi kerakyatan melalui usaha mandiri untuk menghasilkan barang dan jasa serta menjualnya. Inilah urat-urat nadi ekonomi bangsa yang acapkali tak banyak yang memerhatikan-toko kelontong yang kini sudah banyak mendapat sentuhan teknologi dan tidak kalah dengan toserba modern atau sejenisnya.
Rekor Muri
Pagi pukul 06.00 saya sudah menginjkan kaki di Jl. Stadion Kota Semarang. Kaki ini susah sekali melangkah, kanan kiri saya penuh sesak dengan manusia yang berdesakan di sela-sela lapak dagangan.
Minggu pagi ini, mesin uang di Kota Semarang sedang berpindah di sini. Pedagang beraneka macam barang tumpah ruah di sini dan semua bebas menggelar dan kesempatan ini tidak disia-siakan oleh para pelaku usaha.
Saya mengikuti rombongan berkaus merah bertulisakn SRC. Benar saja, hari ini saya bersama pasukan merah ini untuk mengikuti rangkaian kegiatanya.
SRC itu sendiri adalah paguyuban toko kelontong di daerah-daerah yang memiliki platform digital. Bisa dikatakan, mirip dengan warung kelontong digital yang bisa diakses dan ditemukan dengan hanya menggunakan aplikasi.
Pagi ini, sekitar 3.500 pemilik toko SRC berkumpul untuk gerak jalan santai bersama. Mereka berasal dari area Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur atau sekitar 13 kabupatan/kota.
Dengan menukarkan botol bekas sebagai pembayaran untuk mendaftar jalan sehat. Model pembayaran inilah yang diakui Museum Rekor Indonesia sebagai sesuatu yang unik dan hari ini menetas dan pecahlah rekor tersebut.
Direktur Muri, yakni Djaya Suprana yang diwakilkan menyerahkan sertifikat Muri untuk pendaftaran jalan santai dengan botol bekas dengan peserta terbanyak. Rekor sudah terpecahkan,lantas apalagi yang menarik lagi dari pasukan merah SRC ini?
Ngalab "Berkah"
Ngalab berkah dalam konteks ini adalah mengharap orang untuk "berkah" (berbelanja dekat rumah). Inilah salah satu program SRC yakni untuk berbagi rejeki dengan sekitarnya dalam hal perekonomian.
Berkah menjadi salah satu program SRC guna menghidupkan dan menggerakan perokonomian dimulai dari tetangga sebelah.