Lihat ke Halaman Asli

Dhanang DhaVe

TERVERIFIKASI

www.dhave.id

Di Balik Kesahajaan Makam Dr Seoharso dan Keheningan Vihara Veluvana

Diperbarui: 14 April 2019   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagoda di Vihara Veluvana Ampel Boyolali (dok.pri).

Di antara rumpun bambu dan sela-sela pohon ketapang tercium aroma dupa yang semerbak. Hanya suara cenggeret dan lolongan anjing yang terdengar. Tempat yang sunyi dan sepi, dan pagi ini saya berada di antara pagoda dan vihara yang terpisah oleh sungai. Vihara Veluvana, begitu namanya.

Boyolali identik dengan kota susu dan salah satu kecamatan di sana adalah Ampel. Ampel sebuah kecamatan yang beriklim sejuk karena berada di ketinggian 600 - 900 m dpl dan terletak di sisi Timur gunung Merbabu. Ampel hanyalah sebuah kecamatan yang menjadi perlintasan jalan utama Semarang dan Solo.

Tidak ada yang istimewa di tempat ini, tetapi di tempat ini ada 2 hal yang istimewa menurut saya. Ampel menjadi tanah kelahiran seorang pahlawan nasional, dr. Soeharso. Siapa tidak mengenal dr. Soeharso yang namanya diabadikan menjadi rumah sakit ortopedi di Solo.

dr Soeharso

Sosok anak Kepala Desa yang harus berjuang menghidupi keluarganya selepas ayahnya wafat. Bersama ibunya yang menggantikan menjadi kepala desa, mereka berjuang menyambung hidup dengan menjual tembakau. Pendidikan adalah hal yang utama, sehingga Soeharso kecil disekolahkan bagaimana caranya.

Singkat cerita Soeharso sudah menjadi seorang dokter, kemudian membantu perjuangan melawan Belanda pada waktu itu. Dia mendirikan balai pengobatan untuk korban luka perang. Saat ini menjadi rumah sakit ortopedi di Solo.

Makam dr Soeharso di Ampel Boyolali - Jawa Tengah (dok.pri).

Sebagi putra Ampel, dr Soeharso yang telah wafat dan mendapat gelar pahlawan nasional tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, namun dipemakanam umun di desa kelahiranya. Pusara beliau tepat dibawah pohon beringin dan nyaris tidak ada kemegahan nisan. Nisa kecil hanya sebagai penanda dan tiang bendera. Sosok dokter yang bersahaja mengajarkan arti kesederhanaan pada keluarganya.

Beranjak dari makam dr Soeharso saya menuju sebuah tempat yang tidak banyak diketahui orang. Ampel identik dengan umat Islam dan menjadi mayoritas, namun ada kesahajaan di tempat ini. Di lereng merbabu ini ada satu-satunya sekolah tinggi Agama Budha Smaratungga. Kali ini yang saya bahasa ada apa dibelakang sekolah itu.

Vihara Veluvana
Sebuah Vihara yang diberi nama Veluvana (Weluwana) berdiri di tepi sungai. Rimbun pohon bambu menambah asri tempat ini. Berjalan turun dari depan vihara terdapat jembatan yang melintang di jurang sungai.

Bangunan-bangunan kecil terlihat di tepian sungai. Nampak sepi dan sunyi. Kata rekan seperjalanan saya yang kebetulan mahasiswa di sekolah STABS, "pagi ini para Biku masih meditasi di sana", sembari menunjuk rumah kecil mirip cottage.

Gerbang pagoda di Vihara Veluvana (dok.pri).

Lolongan anjing-anjing kecil tiada henti saat saya mencoba  memasuki pelataran pagoda. Baru pertama kali ini saya diajak masuk dalam pagoda 3 lantai di lingkungan vihara. Saya teringat film kera sakti dimana setiap tingkat pagoda yang dia kunjungi ada Budha di dalamnya. Benar saja, Bhikkhu Ashin Jinarakkhita sebagai tokoh agama Budha di Indonesia, Sidharta Gautama, dan Dewi Kwan Im.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline