Lihat ke Halaman Asli

Dhanang DhaVe

TERVERIFIKASI

www.dhave.id

Narkoba di Halaman Rumah Kita

Diperbarui: 5 September 2016   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jamur letong (Psilocybe cubensis) dijual bebas, menurut mereka ini adalah narkoba yang masih legal (dok,pri).

Senja di sunset point Gili Trawangan sangat berkesan manakala langit barat begitu temaram saat sang surya sudah benar-benar menghilang. Hiruk-pikuk para pelancong yang menikmati matahari terbenam pelan-pelan mulai memudar seiring langit yang mulai gelap. Lampu-lampu mulai menyala, dan dentuman house music mulai mengisi jalanan di Gili Trawangan. Kehidupan malam sebentar lagi dimulai, sebab siang hari para pelancong rerata pergi melihat keindahan dasar laut.

Senja di gili trawangan (dok.pri).

Saya seperti terasing di negeri sendiri, sebab malam ini yang hingar-bingar rerata adalah orang asing. Tak hanya terasing, tetapi juga kesepian di tengah keramaian karena menyaksikan sebuah budaya yang tak biasa ada di depan mata. Bar-bar sudah mulai dibuka, restoran sudah mulai menawarkan makanan khasnya, hingga kafe-kafe dengan aneka menu makanan beserta hiburan malamnya. Sebuah kedai kecil mengeryitkan dahi saya dan sangat menarik tulisannya "no women no cry, no mushroom no fly". Kedai ini menjajakan cendawan yang di tempat saya dinamakan jamur letong (Psilocybe cubensis).

Suatu hari adik saya memakan telur dadar yang dibuat teman-temannya. Tanpa disadari ternyata telur dadar tersebut sudah dicampur dengan cendawan letong. Alhasil selama dua hari dia seperti orang aneh, tetapi tetap sadar. Dia seolah menjadi orang yang perfeksionis dan tingkah lakunya di luar kewajarannya. Tertawa lepas, bahkan kelewat batas walau hanya hal kecil yang kadang tidak lucu. Efek cendawan yang tumbuh di kotoran herbivora ini memang membuat orang menjadi gila dalam hitungan jam atau hari.

kenampakan jamur letong (https://www.shroomology.org)

Saya teringat saat saya masih kecil dengan teman saya yang bernama Dayat. Dayat memiliki hobi berenang. Suatu saat dia dikerjai suruh meminun kopi yang di dalamnya ada gerusan biji kecubung (Datura metel). Tetiba dia melepas pakaiannya dan hanya mengenakan celana dalam. Lapangan voli di samping rumahnya dianggap sebagai kolam renang dan berenang dia di sana. Akhirnya renangnya berpindah di puskesmas karena efek Datura metel.

Di beberapa tempat seperti di Bali atau Lombok-Gili Trawangan, kecubung dan cendawan letong bukan hal yang asing lagi. Menurut INCB (International Narcotics Control Board), cendawa letong dan kecubung termasuk bahan psikotropika. Sedangkan di Indonesia Magic Mushroom digolongkan ke dalam zat adiktif sama halnya dengan alkohol, rokok, dan obat-obatan yang menyebabkan kecanduan.

Kecung (Datura sp0 (http://www.prota4u.org/).

Cendawa letong mengandung zat alkaloid jenis Halusinogen, sedangkan kecubung mengandung hiosiamin (atropin) dan skopolamin. Zat-zat ini memiliki prinsip kerja yang mirip jika masuk ke dalam tubuh, yakni menyebabkan halusinasi, yakni perubahan pola perilaku terhadap penggunanya dan penyimpangan persepsi. Cara kerja zat ini sebagai agen yang mengeblok jalannya impuls-impuls yang melalui saraf parasimpatis maupun memblok saraf parasimpatis.

BNN yang sekarang sedang gencar-gencarnya menguber narkoba, kadang bisa luput terhadap cendawan dan bunga terompet ini. Meskipun sudah dimasukkan dalam golongan bahan adiktif, tetapi belum terdengar pemberitaan ada penangkapan para pemakai yang mabuk kecubung atau jamur letong, dua benda yang tidak sulit didapat, murah meriah tetapi memiliki memiliki efek yang tidak jauh berbeda dengan Narkoba, entah jika suatu saat nanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline