Lihat ke Halaman Asli

Dhanang DhaVe

TERVERIFIKASI

www.dhave.id

Canyoning, Cara Baru Menikmati Air Terjun

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1428288150804697523

[caption id="attachment_407987" align="aligncenter" width="600" caption="Duduk bersantai di atas air terjun sambil memasak, itulah salah satu kegiatan disela-sela canyoning. Olah raga menantang yang menyenangkan, sekaligus mengutamakan faktor keselamatan (dok.pri)."][/caption]

"Rasa yang ingin diulang", begitu jika ingin mengungkapkan apa yang barusan dirasakan. Merosot di aliran air terjun hampir 40 m, lalu bergelantungan dengan seutas tali, di akhiri dengan melompat disebuah jaram, dan berenang di tepiannya. Langkah kaki kecil ini kemudian menyusuri aliran sungai dan melakukan berulang-ulang, itulah sebuah kenikmatan dari sajian bentang alam. Sebuah aktivitas alam bebas yang menantang, berbahaya, memiliki resiko tinggi, butuh perhitungan, dan yang pasti membuat ketagihan. Canyoning, demikian para penggiat olah raga ini menyebutnya.

Berawal dari aktivitas para ilmuwan dalam melakukan pekerjaan di alam bebas memaksa harus melewati jeram-jeram sungai, naik turun di air terjuan, berenang di arus yang deras maka dibuatlah alat-alat pengaman beserta prosedurnya. Seiring berjalannya waktu, di Perancis pada tahun 60-an mulai berkembang olah raga yang kegiatannya seperti apa yang dilakukan ilmuwan tersebut. Dengan peralatan panjat tebing sebagai pengaman, menggabungkan dengan peralatan selam maka diciptakanlah canyoning. Secara sederhana canyoning bisa diartikan suatu aktivitas menyusuri aliran sungai berupa air terjun, lembah, jeram, dengan cara rapeling, sliding/merosot, melompat, berenang. Menggabungkan bermacam keahlian untuk mengatasi rintangan.

[caption id="attachment_407988" align="aligncenter" width="600" caption="Sliding atau merosot adalah sebuah piihan menikmati lekak-lekuk aliran air terjun (dok.pri)."]

14282883051525321632

[/caption]

Faktor utama dalam canyoning adalah keselamatan. Butuh perencanaan dan perhitungan yang matang untuk melakukan olah raga ini. Survey medan harus benar-benar dilakukan dengan detail. Survey ini bertujuan untuk melihat medan sungai seberapa deras arusnya, seberapa dalam jeramnya, seberapa tinggi air terjuannya, seberapa jauh jaraknya. Setelah di survey lalu dicari tempat yang bisa digunakan untuk memasang pengaman. Pengaman berupa tali carmantle dan harus ditambatkan pada jangkar pengaman. Jangkar pengaman bisa dari batu, pohon, atau terpaksa dibuat sendiri dengan memaku batu atau mengebornya untuk memasang pengait. Yang terakhir adalah pemilihan waktu yang tepat, sebab sungai memiliki potensi bahaya yang tinggi terutama jika banjir bandang. Air bah sewaktu-waktu bisa datang, tanpa ada peringatan. Jika di bagian hulu hujan, sebaiknya segera urungkan niat.

Keselamatan adalah faktor utama, sehingga menjadi harga mati. Berapapun harus dikorbankan daripada menjadi korban. Memang tidak murah untuk olah raga ini, sebab peralatan yang digunakan cukup menguras dompet. Satu buah tali carmantle seharga 2 jutaan, satu buah cincin kait harga seharga 200 ribuan padahal butuh puluhan cincin kait. Bisa dibilang olahraga ini memang tidak murah, tidak lazim, tidak sembarang orang bisa melakukan, dan masih banyak pertimbangan lain. Yang pasti banyak operator yang memberikan layanan olah raga ini dan anda tinggal mengikuti arahan instrukturnya saja.

[caption id="attachment_407989" align="aligncenter" width="600" caption="Dibutuhkan tenaga yang cukup mumpuni, mental yang kuat sekaligus ketrampilan memanjat tebing, berenang bisa menjadi bekal yang baik untuk canyoning (dok.pri)."]

14282883761966580096

[/caption]

Pagi ini di bawah Gunung Telomoyo di Jawa Tengah, ada sebuah air terjuan yang bernama Kali Pancur. Musim hujan debit air terjun ini cukup deras dan sangat cocok untuk canyoning. Canyoning ditempat ini sudah 2 kali saya lakukan, sehingga cukup hafal dengan medannya. 2 buah jangkar pengaman saya pasang sebagai pemangan utama untuk seutas tali sepanjang 50 meter. Pengaman seperti helm, seat harness, figure of eight/descender, ascender, beberapa cincin kait, sepatu sudah dikenakan. Jangan lupa lakukan pemanasan yang cukup dan pastikan perut sudah terisi penuh. Antar penggiat harus saling memeriksa satu sama lain dan berusaha cari kesalahan sekecil mungkin, sebab olah raga ini tidak ada toleransi untuk sebuah kesalahan.

[caption id="attachment_407990" align="aligncenter" width="600" caption="Apalah arti bisa menaklukan alam ini jika keselamatan kadang menjadi taruhan demi sebuah eksistensi. Menyapa dan menikmati alam, dan utamakan keselamatan dan meminimalkan kerusakan alam, dan percayakan pada seutas tali 10mm (dok.pri)."]

14282884702080003684

[/caption]

Leader adalah orang yang pertama turun untuk mastikan jalur aman. Tarun awal langsung dihadapkan pada air terjuan dengan kemiringan bervariasi dengan jarak 40an meter. Memang butuh ketrampilan kusus dalam menghadapi medan seperti ini, minimal paham tali temali, tahu rapelling, dan tidak terlalu takut pada ketinggian. Awalnya memang mengerikan, tepi jika sudah bersentuhan dengan air lalu kepleset maka akan meledaklah adrenalin dan nikamti petualangan canyoning. Apapun menantangnya olah raga ini, betapapun menyenangkan, tetapi yang utama adalah menjaga alam ini dan keselamatan, selamat bertualang.

video ada di sini...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline