[caption id="attachment_355046" align="alignnone" width="640" caption="Lomba mencantolkan caping di atas perahu, salah satu perlombaan peringatan kemerdekaan RI di Sumurup, Rawa Pening- Jawa Tengah (dok.pri)."][/caption]
Seminggu sudah berlalu gegap gempita perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia. Saat tempat-tempat lain sudah luntur akan suasana tujubelasan, tetapi di tempat ini suasana itu masih ada bahkan sebagai puncaknya tujuhbelasan. Menurut saya, (240814) inilah suasana yang benar-benar tujubelasan karena dikemas dengan perlombaan yang unik. Semua berbau sumber daya alam lokal setempat, yakni rawa pening.
Perlombaan yang dikemas oleh karang taruna bina remaja bersatu dusun sumurup, asinan-kabupaten Semarang ini benar-benar unik dan menarik. Tidak tanggung-tanggung orang nomer satu di kabupaten ini juga ikut hadir memeriahkan perlombaan ini. Masyarakat tumpah ruah di tepian sungai tuntang yang menjadi jalan keluar air dari danau rawa pening.
[caption id="attachment_355047" align="alignnone" width="640" caption="Modifikasi dari panjat pinang yang tak kalah serunya (Dok.pri)."]
[/caption]
Perlombaan pertama adalah modifikasi panjat pinang, tetapi kali ini dengan cara meniti batang bambu. Sebuah batang bambu diselipkan pada bagian pangkal bawahnya di jembatan besi yang dan rel yang melintasi sungai tuntang. Batang bambun dengan panjang hampir 10m ini lalu dilumuri dengan pelumas agar licin. Di atas bambu sudah di ikatkan beragam hadiah yang siap diperebutkan. Peserta lomba cukup berjalan meniti batang bambu yang licin tersebut lalu meraih hadiah. Dapat atau tidak dapat hadiah maka peserta akan jatuh ke dasar sungai tuntang dari ketinggian lebih dari 6m.
Tidak sedikit peserta yang gagal, sebab bambu yang dilewati benar-benar licin dan memantul-mantul karena ujung satunya menggantung. Sorak sorai penonton pecah ketika melihat para peserta yang berjatuhan di sungai tuntang, tenggelam dan muncul lagi. Tim SAR dan anggota BPNB selalu siaga di tepi sungai dengan perahu, pelampung dan ban jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
[caption id="attachment_355048" align="alignnone" width="640" caption="Memakaikan celana di atas perahu tak semudah saat di darat (dok.pri)."]
[/caption]
Perlombaan selanjutnya yang tak kalah unik adalah memecahkan balon. Memang dari namanya sangat sepele, tetapi kali ini berbeda. Peserta harus berpasangan lalu naik dalam sampan dari hilir sungai sejauh 100m. Kedua peserta harus mendayung perahu menuju hulu dengan melawan arus. Begitu sampai di hulu maka pasangan peserta harus memakaikan celana kolor panjang pada pasangannya. Disinilah tingkat kesulitannya, hampir semua peserta terjungkal dari perahu karena harus berdiri saat memakaikan celana kepada pasangannya. Perahu yang tidak seimbang langsung terguling dan peserta terjun bebas ke sungai.
[caption id="attachment_355049" align="alignnone" width="640" caption="Berbagai gaya untuk memecahkan balon (dok.pri)."]
[/caption]
Peserta kemudian kembali menguras perahu yang penuh dengan air lalu berdiri lagi untuk memakaikan celana pada pasangannya. Saat celana sudah terpakai lalu memecahkan balon dengan cara menghimpit dengan badan peserta dengan cara berdiri. Balon yang dipecahkan sengaja di tiup tidak terlalu besar sehingga benar-benar susah untuk meletus. Aksi peserta ini benar-benar mengundang tawa dari para penonton saat ada yang tercebur di sungai atau ada perahu yang terbalik.
[caption id="attachment_355050" align="alignnone" width="640" caption="Mendayung perahu yang hampir tenggelam dengan menggunakan telapak tangan menuju hulu (dok.pri)."]
[/caption]