Peristiwa pesawat malaysia airlines MH17 di langit Ukraina yang diduga dilakukan oleh milisi pro Rusia, akan berakibat besar pada konflik yang sedang terjadi di negara tersebut. Penembakan MH17 dapat menyeret keterlibatan negara-negara besar.
Contoh dalam sejarah adalah keterlibatan Amerika Serikat pada Pereang Dunia ke 1. Pada awalnya Amerika Serikat di bawah Presiden Woodrow Wilson berupaya mengambil sikap netral. Namun pada Tanggal 31 Januari 1917, Jerman mengeluarkan kebijakan perang kapal selam tidak terbatas. Dari tanggal 3 Februari 1917 sampai 4 April 1917, 10 kapal dagang Amerika Serikat ditenggelamkan kapal selam Jerman. Akibatnya pada tanggal 6 April 1917 Amerika Serikat mengumumkan perang terhadap Jerman.
Tentu saja kemungkinan Amerika Serikat mengirimkan pasukan ke Ukraina sangatlah kecil. Pertama, ini akan memicu konflik terbuka dengan Rusia. Kedua, sejak awal pemerintahannya Presiden Amerika serikat Barack Obama mengindari penerjunan pasukan ke daerah konflik. Obama lebih memilih kebijakan menyuplai sekutunya yang sedang berkonflik dengan persenjataan.
Kembali ke konsekuensi penembakan MH17. Penembakan MH17 akan memudahkan Pemerintah Amerika Serikat dan Negara-Negara Eropa Barat untuk menggalang opini publik untuk mendukung penjualan senjata ke Pemerintah Ukraina untuk memerangi milisi pro Rusia.
Bila penyelidikan yang dilakukan PBB menemukan bahwa milisi pro Rusia adalah pelaku penembakan, milisi pro Rusia akan makin terpojok. Kesadaran bahwa dunia internasional tidak akan pernah memberikan dukungan dan ketakutan akan sanksi ekonomi, politik, dan militer akan membuat milisi pro Rusia lebih mudah dibawa ke meja perundingan damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H