Lihat ke Halaman Asli

Kami Tetap Semangat Kok, Hanya Kecewa

Diperbarui: 24 Mei 2016   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Kompasianer!

Sesuai janji saya pada diri sendiri untuk menulis lagi jika pembekuan oleh Kemenpora dan sanksi dari FIFA dicabut. Karena pencabutan tersebut berdampak sangat besar untuk kemajuan sepakbola Indonesia khususnya untuk prestasi timnas kelompok umur dibawah 16 tahun (Timnas U-16) yang telah menanti selama 1 tahun tidak dapat berjuang untuk Indonesia setelah gagal mengikuti Piala AFF bulan Juli 2015 di Manahan Solo.

Tidak mudah mengobati kekecewaan anak-anak itu mengingat usia mereka masih muda dan tidak setegar orang dewasa. Saya sendiri menyempatkan bertemu mereka di Sawangan untuk secara langsung membesarkan hati mereka dan mengatakan bahwa perjalanan mereka masih panjang dan masih banyak prestasi yang bisa diraih bersama Timnas kelompok umur lainnya di tahun mendatang. Saya lihat sendiri ada beberapa diantara mereka menangis karena kecewa.

Setelah mereka pulang ke daerah masing-masing dengan membawa kekecawaan, sesekali kami masih memantau mereka apakah di daerahnya tetap bermain bola agar tidak salah arah karena biasanya di usia mereka sudah mulai mencoba rokok, balapan motor dan kegiatan negatif lainnya. Syukur alhamdulillah sebagian besar tetap bermain bola, bahkan masuk ke akademi, klub junior dan PPLP daerahnya.

Kemudian asa itu datang dengan adanya rencana akan dicabut pembekuan oleh pemerintah. Bahkan Wakil Presiden PSSI, Erwin Dwi Budiawan menyatakan bahwa Indonesia masih berpeluang mengikuti Piala AFF U-16 tanggal 10-23 Juli di Kamboja, asal sanksi dari FIFA dicabut. (Sumber)

Namun, asa yang sempat bangkit kembali meredup setelah adanya kepastian bahwa hanya timnas senior dan U-19 saja yang akan diikutkan di piala AF tahun ini. (Sumber)

Yang terjadi kemudian, mereka kembali kecewa untuk kedua kalinya, dan kali ini dipastikan untuk yang terakhir, no more timnas U-16, karena tahun depan, jika masih terpilih lagi, mereka akan membela timnas kelompok umur lainnya (U-17, U-19 dst).

Banyak yang memberi semangat pada kami dan anak-anak timnas U-16 dengan mengatakan bahwa karir mereka bukan hanya di timnas U-16 tapi ke depannya masih terbuka lebar.

Kami tetap semangat kok, wong namanya anak-anak kalau sudah bercita-cita menjadi pemain bola, pasti tetap semangat. Kami hanya kecewa, mereka sudah melalui seleksi bertahap-tahap yang cukup ketat (tanpa KKN), hampir setahun di Training Center (TC) Sawangan, sudah berkorban tidak ikut kegiatan belajar di sekolah, kemudian dibubarkan saja tanpa dikumpulkan dahulu, tanpa ada arahan, pemberian semangat dll. Jadi langsung bubar saja seakan setahun bersama-sama di TC tak ada artinya.

Akhir kata, kami mengutip kalimat dari salah seorang legenda sepakbola Indonesia Bambang Nurdiansyah, dalam diskusi tentang prestasi timnas di PSSI, 19 Mei 2016 bahwa “Sebagus apapun individunya, tidak akan berkembang apabila sistem atau organisasinya tidak mendukungnya”. (Sumber)

Jadi, masihkan kita ingin sepakbola kita berprestasi?

Bersambung....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline