Lihat ke Halaman Asli

J Wicaksono

Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Erick Tohir, Demi Tim Terbaik Indonesia Untuk 2 Dekade Ke Depan

Diperbarui: 10 Januari 2025   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Piala Dunia 2026 dan Konfederasi Negara Peserta (Sumber : Bola.com)

            Keputusan PSSI mengganti Pelatih Kepala Timnas Putra Indonesia di tengah persaingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde ke-3 Zona Asia pada pekan pertama tahun 2025 beberapa waktu lalu sempat mengguncang publik sepak bola tanah air. Pro dan Kontra terjadi atasnya (terutama dikalangan suporter hingga para pengamat sepak bola tanah air). Atas hal ini secara tegas Erick Tohir (ET) selaku Ketua Umum PSSI menyatakan ,"salah satu pertimbangannya agar komunikasi yang menjadi salah satu problem bisa teratasi"(dikutip dari https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-7719830/erick-thohir-ungkap-alasan-pilih-pelatih-asal-belanda-gantikan-sty berdasar wawancara MetroTV terhadap beliau).

            Seperti kita semua ketahui, hampir keseluruhan pemain Timnas Putra Indonesia saat ini mayoritas menggunakan Bahasa Belanda sebagai Bahasa Ibu disamping tentunya Bahasa Indonesia. Akan tetapi, dantara keduanya ada satu bahasa yang rata-rata setiap pemain pahami, yakni Bahasa Inggris. Meski Bahasa Sepak Bola Universal, komunikasi melalui bahasa pengantar yang dipahami sangat vital di berbagai situasi dalam sebuah tim sepak bola, mulai dari latihan, ruang taktikal, locker room, hingga saat pertandingan berlangsung.

            Atas kondisi ini (tentunya disamping faktor lain yang akan kita bahas pada kesempatan berikutnya), dalam situasi dimana Timnas Putra Indonesia memiliki peluang lolos secara langsung Putaran Final Piala Dunia, PSSI mengambil langkah berani taktis dengan melakukan pergantian Pelatih Kepala dari Shin Tae-yong (STY) kepada Patrick Kluivert (PK). Pergantian ini diiringi perubahan struktur kepelatihan yang sementara ini PK akan dibantu Alex Pastoor, Denny Landzaat plus 2 pelatih berkebangsaan Indonesia (yang hingga saat ini belum disebutkan siapa mereka). Kelima pelatih ini Plus mungkin 1 orang Direktur Tehnik yang rencana akan ditambahkan PSSI memiliki tugas besar, dalam waktu 2,5 bulan harus menjaga harmonisasi tim yang selama ini ada plus mungkin menambah hingga memaksimalkan potensi setiap pemain menghadapi pertandingan paling krusial pada kualifikasi piala dunia ini melawan Australia di kandang lawan (20 Maret 2025).

Tim Pelatih Timnas Terbaru (Sumber : Antara)

            Setiap anak bangsa (ditengah pro dan kontra yang ada) pastinya berharap Timnas putra mampu memberikan hadiah terbesar pada pertandingan ini, meski secara diplomatis PSSI menargetkan 1 angka pada pertandingan ini, bagi publik 3 angka melawan Australia plus 3 angka kala menghadapi Bahrain di kandang sendiri (25 Maret) akan menjadi hadiah terbesar menjelang Hari Raya Iedul Fitri di tahun ini. Atas harapan ini, mau tidak mau, suka tidak suka, kita semua harus tetap memberikan doa dan dukungan terbaik pada upaya ini. Angka 6 jika maksimal direngkuh, akan memperkuat kedudukan Timnas putra Indonesia pada posisi 2 klasemen grup di bawah Jepang serta memperbesar cita-cita lolos langsung Piala Dunia 2026 yang bahkan pada tanggal 19 November 2024 kemarin sebelum laga menghadapi Arab saudi tidak berani kita cita-kan bersama.

            PK dan 4 orang stafnya, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi dapat kita yakini, mereka masing-masing sekurangnya mengenal para pemain Timnas putra Indonesia yang meski belum ditunjuk siapa saja mereka secara resmi oleh PK, dapat kita prediksi siapa saja mereka.

            -

            Diluar situasi ini, mendukung Ketua Umum, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga menyatakan,"keputusan Ketum PSSI sudah berdasarkan evaluasi menyeluruh untuk kebaikan sepak bola Indonesia" (Dikutip dari https://sports.sindonews.com/read /1514387/11/arya-sinulingga-kebijakan-ketum-pssi-ganti-pelatih-timnas-demi-sepak-bola-indonesia-1736431300). Dan bagi ET sendiri, sepak bola putra meski saat ini memiliki potensi besar lolos Putaran Finnal pada tahun 2026, tidak berhenti sampai disitu. Ketua PSSI berharap kita, apabila lolos ke putaran dimaksud akan menjadikan hal ini sebagai tradisi untuk Timnas putra Indonesia.

            Hal ini menunjukkan visi besar ET, dengan gemerlapnya kekuatan Timnas putra saat ini (Nilai Pasar Timnas putra saat ini diangka lebih 500 M dan memiliki potensi menembuh 1 T apabila 7 pemain incaran selanjutnya dapat bergabung), artinya tim ini sudah memiliki cukup modal individual untuk masuk ke jajaran 3 besar Asia (sebagai informasi, saat ini hanya 2 tim di Asia yang nilai pasar pemainnya diatas 1 T, masing-masing Jepang = 4,9 T dan Korea = 2,75 T). Terlepas dari ranking FIFA Indonesia untuk putra di angka 127, tim ini sangat layak menjadi salah satu perwakilan Asia di Putaran Finnal Piala Dunia 2026 tentunya apabila kelebihan individu tadi dapat diramu secara apik oleh PK beserta minimal 4 orang asistennya.

            Lebih lanjut, apa yang dilakukan PSSI saat ini mencoba membangun pondasi kokoh demi 2 dekade ke depan Timnas putra Indonesia menjadi salah satu kekuatan besar Asia atau minimal 5 kali piala dunia ke depan. Infrastruktur Indonesia sangat mendukung  bagi perkembangan kemajuan sepak bola (Indonesia pernah menjadi penyelenggara Piala Dunia Kelompok Umur U-17 tahun 2023). Selanjutnya PSSI melakukan berbagai pembenahan kompetisi salah satunya adalah penggunaan VAR yang negara lain di kawasan belum melakukannya. PSSI juga berupaya memperkuat Timnas kelompok usia dengan harapan mampu meneruskan estafet dari tim yang saat ini telah dibentuk. Karenanya, bagi penulis ET telah melakukan berbagai langkah brilian demi kemajuan Sepak bola Indonesia.

Coach STY dan ET (Sumber : Kompas.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline