Lihat ke Halaman Asli

Kita Belum Sampai Kawan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tubuh lemas tergolek diatas pasir halus berwarna coklat
hemburan angin dingin serasa membangunkan lelah
dalam perjalanan menembus puncak 3078 mdpl
hingga mengingatkan ladang garapan tumpang sari sebagai hiasan perjalanan
menanjak, berliku dan terjal hampir usai terlewati.terlihat samar puncak bebatuan berbentuk segitiga berlapis kawah dan kabut gelap
sejenak melihat lelah sang kawan berjalan terseok memanggul beban pendakian
terik mentari mulai tak terasa di pemberhentian ke tujuh bernama Apuy.
pemandangan terakhir hanyalah batang pepohonan hangus berwarna hitam dan kering

akankah kita menjadi seperti ini kawan.
cukupkah perjalanan kita sampai disini
apa mungkin kita bisa melihat kaldera gegerhalang di sisi utara puncak bebatuan
mungkinkah lelah, takut dan kekhawtiran selalu menghantui perjalnan ini
perjalanan kita belum selesai....
ya... kita belum sampai.

Ceremai, 12 Juli 2003

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline