Lihat ke Halaman Asli

Dhani Sugesti

Penulis Sastra

Cinta Bersyarat

Diperbarui: 27 November 2017   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di malam jum'at, dalam kamar terdengar percakapan hebat.

"Neng ridha, Abang Haji poligami sama si Sarwiti. Tapi dengan satu syarat, Neng minta 1 Milyar setiap bulannya. Dan si Sarwiti kasih saja 500 ribu. Tidak boleh lebih dari itu."

H. Jendol kaget bukan kepalang, dari ubun-ubunnya keluar asap.

"Apaaa? Siapa yang mau poligami? Abang Haji cuma mau nikah lagi. Bukan poligami. Paligami itu capek dan berat kata Ust. Arifin Ilham juga. Mendingan Abang ngaduk semen jadi kuli bangunan!"

"Pokoknya sama saja. Titik!"

"Neng keterlaluan. Penghasilan Abang Haji kan, cuma 200 ribu sebulan. Masa minta 1 Milyar!?!? Sekalian saja bunuh Abang!"

H. Jendol langsung pingsan.

"Sukurin.... makanya jangan macem-macem sama Neng. Sarbo'ah dilawan."

Sejenak hening, Sarbo'ah merasa seperti orang gila, ngomong sendiri di kamar, pas malam jum'at pula. Melirik ke kanan, tergeletak H.Jendol sedang pingsan. Seperti melihat mayat di kuburan. Ditatapnya lekat-lekat wajah jelek itu. Air matanya menetes tidak tertahankan.

"Abaaaang... Bangun...! Neng ga tega lihat Abang pingsan. Ya Allah...., Neng ikhlas kok dipoligami, meski tidak dikasih apa-apa juga. Asalkan Abang Haji sehat selalu, panjang umur, dan ga bau badannya." air mata Sarbo'ah deras berjatuhan ke wajah suaminya. Seketika H. Jendol terbangun kaget dari pingsannya.

"Nah, gitu yang Abang Haji mau. Harus ikhlas, tanpa syarat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline