Lihat ke Halaman Asli

Strategi Pengembangan Usaha "Roti Widya" Jetis, Bantul

Diperbarui: 14 April 2022   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ekonomi Indonesia bukan hanya berfokus pada usaha-usaha yang besar. Namun juga peranan dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memiliki ketahaanan yang baik dan mempunyai potensi penghasilan. 

Salah satunya Usaha Roti Widya yang berada di daerah Canden, Jetis, Bantul. Roti Widya merupakan makanan yang terbuat dari bahan tepung yang kemudian di diolah untuk menjadi roti serta memenuhi kebutuhan manusia, biasanya dalam bentuk roti yang sudah dikemas.

Sejarah awal mula berdirinya usaha ini Pada tahun 1999. Pemilik dari usaha ini yaitu bapak Giri dan beserta istrinya yaitu ibu sinungsih. Beliau menikah disaat usia 22 dan tidak punya pekerjaan. 

Pada usia tersebut beliau memulai membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat itu bapak Giri menjual roti basah dalam jumlah yang tidak begitu banyak karena biayanya juga masih cukup murah. 

Pemasarannya dilakukan dengan menitipkan roti-rotinya ke warung, kantin sekolah dan berbagai pasar. Ketika roti yang ditawarkan tidak laku maka produknya itu bisa Kembali, sehingga tidak membebankan pada pedagang. 

Selanjutnya setelah beberapa tahun dilewati dan usaha bapak Giri terus semakin berkembang, banyak permasalahan yang dihadapi dipasar. Seperti saat musim hujan menyembabkan roti mudah berjamur dan pastinya tidak layak untuk dikonsumsi. 

Oleh karena itu bapak giri melakukan inisiasi dengan menggunakan alat teknologi untuk menyimpan roti dengan suhu yang sterill. Akhirnya dari sinilah usaha roti Widya mulai berkembang dan banyak permintaan dari konsumen karena memberikan berbagai varian rasa seperti coklat, keju, dll. 

Setelah usaha berkembang akhirnya bapak giri memutuskan untuk mencari karyawan agar usaha produksinya tiap hari bisa lebih maksimal. Seiring berjalannya waktu usaha Roti Widya semakin banyak pesanan sehingga beliau mempekerjakan tetangga sekitar sebagai karyawannya karena semakin banyak permintaan dari konsumen. Pada tahun 2016-2020 merambah di kota-kota seperti jogja dan sleman.

Roti Widya ini yang menjadi pembeda dari yang lain yaitu dari segi tekstur kualitas produk roti yang lembut dan terdapat berbagai varian rasa seperti manis, coklat dan keju. Namun disaaat sekarang pandemic permintaan akan roti menurun. Sehingga beliau hanya membuat Ketika ada pesanan dan sampel yang berada di tempat lokasi. 

Disini Roti Widya memiliki kekuatan dan kelemahan seperti kualitas pada rasa dan kemasan roti, memiliki letak toko yang strategis. Kelemahan pada roti Widya seperti promosi yang kurang pada saat pandemi, dan kondisi roti yang mudah berjamur. Berdasarkan analisa lingkungan eksternal Roti widya memiliki peluang dan ancaman. 

Peluang yang dimiliki Roti Widya yaitu mempunyai Hubungan yang baik dengan pemasok serta pelanggan memiliki loyalitas tinggi. Sedangkan Ancaman bagi Roti Widya dengan masuknya pendatang baru atau toko-toko yang menjual roti sejenis seperti brownis, kue dan snack. Strategi yang diterapkan oleh roti widya yaitu penjualan ke pasar, pengembangan pasar dan konsumen di sekitar DIY, dan pengembangan produk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline